Dilansir Twitter Badminton Talk (@BadmintonTalk), inilah partai final sesama pemain Indonesia di tunggal putra yang kedua kalinya di Istora sepanjang 16 tahun gelaran Superseries/World Tour.
Sebelumnya All Final Indonesia terjadi di final Indonesia Open tahun 2008. Saat itu, Sony Dwi Kuncoro berhadapan dengan Simon Santoso, yang dimenangkan Sony 21-19, 14-21, dan 9-21.
Netizen pun membanjiri akun Twitter dengan memberikan pujian kepada coach Irwansyah yang telah sukses membawa dua anak asuhnya ke partai puncak, di saat para pemain andalan PBSI di sektor ganda putra seperti Fajar Afian/Rian Ardianto dan pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon gagal melangkah ke final.
Bahkan foto dan video kebersamaan coach Irwansyah dengan anak asuhnya itu bertebaran di akun Twitter.
Baca Juga: 5 DINAMIKA Pembangunan Tol Getaci, Dari Lelang Ulang Hingga Kabar 2 Tim Appraisal Dilengserkan
Salah seorang netizen yang memposting video pendek saat coach Irwansyah mengajak Jojo dan Chiko melambaikan tangan kepada para penonton di Istora.
“Pelatih Irwansyah, seorang pelatih dengan catatan kecil di tangannya. Jangan pernah lupa meminta anak-anak asuhnya untuk berterima kasih kepada penggemar mereka,” tulis @selendiipity.
Pernah Diremehkan
Usai tim Piala Thomas Indonesia ditumbangkan India 0-3 di partai final Mei 2022 di Thailand, coach Irwansyah sempat diremehkan kemampuannya.
Salah satunya datang dari mantan juara Olimpiade 2004 Athena, Taufik Hidayat.