Piala Dunia 2022, Media Inggris : Kebanggaan Maroko Terhadap Islam Seharusnya Menginspirasi Kita Semua

- 17 Desember 2022, 07:34 WIB
Media Inggris, The Guardian memuji kehidupan Islam melalui perilaku tim Maroko pada Piala Dunia 2022.
Media Inggris, The Guardian memuji kehidupan Islam melalui perilaku tim Maroko pada Piala Dunia 2022. /dok The Guardian

Media Inggris, The Guardian terang-terangan memuji perilaku Islami dari tim Maroko pada Piala Dunia 2022, termasuk ketika pemain merayakan kemenangan bersama ibunya di tepi lapangan.

The Guardian menuliskan judul besar : Kebanggaan Maroko Terhadap Islam Seharusnya Menginspirasi Kita Semua, pada terbitan mereka.

Baca Juga: 3 Resep Minuman Herbal dr Zaidul Akbar yang Banyak Dicari, Salah Satunya Ramuan Teh Anti Pilek

Aslinya, The Guardian pada laman theguardian.com, menuliskan judul “World Cup 2022 briefing: Morocco’s pride in Islam should inspire us all,” dengan ditulis Daniel Harris, Will Magee, Gregg Bakowski, dan Martin Belam.

“Sungguh menggembirakan melihat para pemain mempraktekkan agama mereka, dan merayakan bersama ibu mereka di panggung global yang begitu besar,” tulis The Guardian.

Yang menjadi perhatian menarik, dimana Maroko adalah negara Muslim, sebelum adu penalty babak 16 besar melawan Spanyol, para pemain membacakan Surat Al-Fatihah, bab pertama dari Al Qur’an.

Baca Juga: Kode Redeem FF 17 Desember 2022, Pastikan Login Hari Ini, Dapat Elite Pass Avalanche Abyss Gratis

Kemudian, setelah lolos ke babak perempatfinal kemudian menang atas Portugal, sehingga lolos ke semifinal, seluruh tim Maroko berlari mendekat kepada para pendukung mereka, dan bersujud dalam doa.

The Guardian menuliskan, bahwa pada kehidupan Islam melalui Piala Dunia 2022 di Qatar, pada kenyataannya memperlakukan semua orang dengan sama.

Tetapi, tulis The Guardian pula, siapa pun sebenarnya harus mengetahui kenyataan, bahwa Muslim dianiaya di banyak negara, baik dengan diskriminasi saat mencari pekerjaan, penghinaan, dan dalih dalam laporan berita, atau kekerasan langsung, bahkan dalam banyak bentuk prasangka, dimana wanitalah yang sering menanggung bebannya (yang dimaksud adalah tekanan terhadap wanita mengenakan jilbab).

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x