Baca Juga: Cara Migrasi ke Siaran TV Digital: Siaran TV Analog Akan Dimatikan Mulai 5 Oktober 2022
Jumlah ribuan penonton tentu tidak sebanding dengan jumlah petugas keamnan. Ini membuat petugas kewalahan dan terpaksa menembakkan gas air mata di dalam lapangan.
Akibat gas air mata tersebut banyak suporter yang pingsan dan kesulitan bernafas.
Banyaknya korban yang tumbang dan pingsan membuat tenaga medis yang tidak sebanding jumlahnya dengan mereka juga kewalahan. Namun mereka dengan sekuat tenaga memberikan bantuan kepada para korban di Stadion Kanjuruhan.
Selain sesak nafas karena gas air mata, banya korban yang terinjak-injak massa.
Massa yang panik berhamburan kesana-kemari.
Dari pantauan Antara, Hingga Minggu dini hari 2 Oktober 2022, pukul 00.23 WIB, di luar stadion terlihat truk yang mengangkut suporter hilir mudik untuk membantu mereka yang memerlukan perawatan.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memberi keterangan resmi dalam kericuhan tersebut ada 127 orang meninggal dunia termasuk dua orang anggota polisi. ***