Ujian pertamanya itu, Eng Hian berhasil membawa pasangan Greysia Polii dan Nitya Krishinda mendapat medali emas Asian Games di Incheon Korea Selatan 2014.
Karier Eng Hian naik ketika ditunjuk sebagai pelatih kepala ganda putri di 2016. Eng Hian juga menjadi orang yang meyakinkan Greysia untuk tidak pensiun usai Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Ia masih yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak asuhnya itu.
Dan itu terbukti di Olimpiade Tokyo 2020. Greysia yang kali ini berpasangan dengan Apriyani Rahayu meraih medali emas.
Saat mendampingi Greysa dan Apriyani di Jepang mulai dari pelatihan di Kumamoto hingga laga di Tokyo, pria yang akrab disapa Coach Didi ini melihat bahwa anak didiknya selalu mencoba menikmati setiap proses dan tahapan yang dilalui.
"Prosesnya cukup luar biasa dari hari demi hari, terutama di Tokyo. Mereka melewati laga tanpa memikirkan hasil yang terlalu jauh. Dari awal memang prinsipnya bersyukur untuk hasil hari ini dan berdoa untuk hari besok," kata Eng hian dalam diskusi virtual PBSI di Jakarta, Jumat 6 Agustus 2021.
Eng Hian kagum dengan kekuatan mental ganda putri peringkat enam dunia itu, mengingat laga yang mereka ikuti adalah ajang olahraga terakbar dan pelaksanaannya pun di tengah masa pandemi.
"Mereka bisa tetap 'enjoy' di masa sulit. Tantangan tidak hanya datang di lapangan, tapi sebelum bertanding juga sudah dihadapkan situasi menunggu hasil tes Covid-19," Eng Hian menceritakan.