Network
Pada pertandingan tersebut, Robby Darwis yang tampil sebagai bek tengah bersama Adeng Hudaya menunjukkan pertahanan yang kokoh selama laga, hingga menyulitkan bomber Perseman Adolf Kabo membobol gawang Persib yang dikawal Sobur.
Robby Darwis meraih gelar juara untuk kedua kalinya bersama Persib, ketika menumbangkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-0 pada partai final Divisi Utama di Stadion Utama Senayan, Jakarta, 11 Maret 1990.
Pada pertandingan tersebut, Persib unggul cepat di menit ke-6, setelah pemain Persebaya Subangkit melakukan gol bunuh diri. Persib menambah keunggulan jadi 2-0, ketika Dede Rosadi membobol gawang Persebaya pada menit ke-59, untuk memastikan Persib meraih gelar juara.
Pada musim kompetisi Perserikatan 1993-194, Robby Darwis bersama Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara, Sutiono Lamso dan lainnya masih menjadi andalan Persib. Pada final yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, Jakarta 17 April 1994 itu, Persib menjadi juara setelah menumbangkan PSM Ujungpandang (Makassar) 2-0.
Baca Juga: Vaksinasi Sedang Puasa, Diyakini Tetap Memiliki Kekebalan Tubuh, Itu Kata Dokter Yoana Periskila
Dua gol yang memastilan kemenangan Persib masing-masing dicetak oleh Yudi Guntara dan Sutiono Lamso. Ini menjadi gelar juara ketiga yang diraih Robby Darwis bersama Persib.
Robby Darwis melanjutkan tradisi mengangkat piala gelar juara di kompetisi Liga Indonesia edisi pertama. Pada partai final yang berlangsung di Stadion Utama, Senayan, Jakarta, Minggu 30 Juli 1995, Persib berhadapan dengan Petrokimia Putra Gresik.
Di laga tersebut, Robby Darwis yang menjadi kapten tim bisa merasakan mengangkat gelar juara yang keempat kalinya. Itu terjadi setelah Sutiono Lamso membobol gawang Petrokimia Putra pada menit ke-76 yang menjadi gol tunggal pada pertandingan tersebut, dan memastikan Persib juara.***
