JELANG Bigmatch Lawan Spanyol di Piala Dunia 2022 Qatar, Jerman Masih Terus Berpolitik, Terancam Sanksi FIFA

27 November 2022, 12:23 WIB
Jelang bigmatch lawan Spanyol di Piala Dunia 2022 Qatar, Jerman masih terus berpolitik dan terancan sanksi FIFA /Reuters/Gareth Bumstead/

DESKJABAR – Timnas Jerman meski dalam posisi berbahaya karena sebelumnya dikalahkan Jepang 1-2, namun masih terus berpolitik jelang bigmatch lawan Spanyol  Minggu malam nanti waktu setempat atau Senin 28 November 2022 dinihari WIB.

Setelah FIFA melarang keinginan timnas Jerman untuk nengenakan ban kapten LGBT “One Love”, mereka masih terus berpolitik dengan memberikan perlawanan kepada FIFA.

Mereka sengaja tidak mengirimkan wakil pemain di acara konferensi pers jelang bigmatch lawan Spanyol, Minggu, 27 November 2022. Jerman hanya dihadiri pelatih Hansi Flick.

Baca Juga: SABTU 26 November 2022, Hari Spesial Bagi Mbappe, Messi, dan Lewandowski di Piala Dunia 2022 Qatar

Posisi Jerman di Grup E dalam posisi membahayakan, setelah secara mengejutkan mereka kalah 1-2 dari Jepang pada pertandingan pertama.

Saat ini posisi Jerman berada di posisi ke-3 Grup E dibawah Spanyol dan Jepang yang sama-sama mengumpulkan poin 3.

Mau tidak mau Jerman harus memenangkan bigmatch lawan Spanyol untuk membuka peluang kembali mereka lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar.

Sebab, Jepang masih akan mengancam posisi mereka. Jika saja Jepang menang atas Kosta Rika maka tim negeri Sakura itu akan mengumpulkan poin 6, yang masih unggul jika pun Jerman berhasil mengalahkan Spanyol.

Demikian pun jika Jepang bermain imbang lawan Kosta Rika, maka poin Jepang masih lebih baik disbanding Jerman.

wowBaca Juga: WOW, Jumlah Pengikut Medsos Milik Messi 1,5 Kali Lipat Jumlah Penduduk Indonesia, Lalu Ronaldo? Fantastis

Begitu pula bagi Spanyol, mereka tidak ingin mengalami kekalahan saat lawan Jerman. Mereka ingin memuluskan jalan untuk memastikan lolos ke babak 16 besar.

Saat melakukan konferensi pers Minggu siang waktu setempat, Hansi Flick muncul sendirian. Padahal menurut aturan FIFA, wakil pemain harus hadir di acara tersebut.

Dengan ketidakhadiran pemain maka Asosiasi Sepakbola Jerman terancam denda uang.

Flick sendiri berlasan mereka tidak mengikutsertakan pemain di acara konferensi pers karena perjalanan mereka cukup jauh.

"Kami memiliki perjalanan tiga jam untuk datang dan berbicara di sini dan saya lebih suka para pemain beristirahat dan mengisi ulang energi mereka," kata Flick .

"Kami memiliki fasilitas yang luar biasa untuk dapat mengadakan konferensi pers, tetapi mereka tidak mengizinkan kami berbicara di sana, jadi saya memutuskan untuk datang sendiri. Para pemain saya hanya memikirkan Spanyol," paparnya.

Baca Juga: WOW, Menghadiri Acara Penanaman Pohon di Maluku Utara, Menteri Sandiaga Uno Memilih Berenang Sejauh 1 Km

Jerman merupakan satu-satunya tim yang memutuskan untuk tetap memiliki basecamp di luar area Piala Dunia 2022. Mereka memilih basecamp yang jaraknya sekitar 100 km dari stadion.

Namun banyak kalangan menilai, keputusan kubu Jerman tidak mengirimkan pemain ke acara konferensi pers, sebagai aksi kekecawaan mereka atas keputusan FIFA yang melarang dan mengancam sanksi jika mengenakan ban LGBT “One Love.”

Jerman sempat dibully di jagat maya setelah melakukan aksi menutup mulut saat sesi foto pra pertandingan melawan Jepang.

Aksi tersebut kemudian dihubung-hubungkan dengan kekalahan mereka 1-2 dari Jepang. Bahkan banyak suporter Jerman yang menilai tim sepakbola Jerman berpolitik dan melupakan sepakbola. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: marca.com

Tags

Terkini

Terpopuler