Ini FAKTA Lembaran Kelam Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Seorang Suporter Jadi 'Tumbal'

7 Oktober 2022, 06:51 WIB
Proses pembangunan Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur. /kanjuruhan.weebly.com/

 

DESKJABAR - Stadion Kanjuruhan dibangun tahun 1997 dengan biaya mencapai 35 miliar rupiah.

Stadion Kanjuruhan berada di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur.

Presiden Megawati Soekarnoputri resmi menandatangani plakat Stadion Kanjuruhan milik Pemerintah Kabupaten Malang pada 9 Juni 2004.

Plakat tanda tangan Stadion Kanjuruhan Presiden Megawati Soekarnoputri itu diletakkan di depan.

Saat itu ditandai gelar pertandingan kompetisi Divisi I Liga Pertamina Tahun 2004, Arema Malang vs PSS Sleman.

Baca Juga: Biodata Pemeran Wanita Cantik Feni Preman Pensiun 6 Inka Putri Pratiwi Pembalap Nasional Ditaksir Lord Yayat

Pada pertandingan itu Arema menang tipis dengan skor 1-0.

Berawal dari situlah Arema dan Aremania pindah kandang, dari stadion lama yaitu Stadion Gajayana ke Stadion Kanjuruhan.

Kanjuruhan sempat menjadi stadion yang “angker, " lantaran ditinggal para “penghuninya” di ISL musim 2011-2012.

Ketika itu terjadi dualisme klub Arema. Dampaknya stadion berkapasitas 45 ribu itu hanya terisi tak lebih dari seribu orang tiap laga yang dilakoni Arema selama putaran pertama.

Namun di putaran kedua, Stadion Kanjuruhan kembali dipenuhi lautan biru Aremania.

Baca Juga: ALASAN Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita Jadi Tersangka Berikut Daftar Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang

Akibatnya pada awal musim 2014, Stadion Kanjuruhan melakukan penambahan satu tribun, yakni tribun berdiri.

Dengan sendirinya praktis menambah kapasitas stadion menjadi 45 ribu penonton.

Tribun ini berada di sekeliling sentel ban dengan pagar yang memisahkan tribun dengan lapangan.

Saat itu Ketua Panpel Arema, Abdul Haris mengatakan penambahan tribun dimaksudkan guna antisipasi membludaknya Aremania pada laga-laga tertentu, bertajuk big-match.

Dalam catatan, Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu kerusuhan yang pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: 5 Pesona Wisata Alam di Kaki Gunung Syawal Ciamis: Cocok untuk Healing dan Menyatakan Cinta pada Si Dia

Kerusuhan itu mengakibatkan satu orang suporter menjadi 'tumbal' dan puluhan lainnya mengalami luka luka.

Detik detik kerusuhan pada 13 Juli 2005 saat Arema FC mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 1-0.

Pada kerusuhan itu para suporter membludak sehingga pembatas tribun jebol dan roboh.

Kemudian pada 15 April 2018, kerusuhan kembali terjadi pasca laga Arema FC vs Persib Bandung.

Meski laga berakhir dengan skor imbang 2-2, kerusuhan pecah, dan dipicu wasit yang dinilai tak adil dalam pertandingan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: kanjuruhan.weebly.com

Tags

Terkini

Terpopuler