Robert Alberts: Persib Bandung Ada di Zona Degradasi di Liga 1 2022 - 2023, Tapi tak Berarti Terpuruk

3 Agustus 2022, 18:58 WIB
Robert Alberts tak panik meski Persib masuk degradasi di awal Liga 1. /Instagram @persib/

DESKJABAR - Persib Bandung untuk kali pertama sejak dibesut Robert Alberts, berada di zona degradasi di awal hajatan Kompetisi Liga 1.

Persib melakukan start buruk di kompetisi kasta tertinggi Indonesia musim ini. Dua kali tampil Maung Bandung tanpa kemenangan.

Ironisnya, di kandangnya sendiri, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Persib dihukum Madura United 1-3.

Buntutnya, di pekan kedua, Marc Klok dan kawan-kawan terpatri di peringkat 16. Posisi yang tidak pernah ada dalam bayangan bobotoh.

Tapi, Robert Alberts tidak panik. Berada di zona degradasi tidak membuat nama besar Persib tenggelam.

Baca Juga: Tempat wisata di Bogor yang Murah, Cocok untuk Healing Ngumpet dari Keramaian, Panoramanya Keren

"Berada di posisi 16 atau di zona degradasi, tidak bisa disimpulkan Persib sedang terpuruk," kara Robert Alberts.

Kalah di laga awal dan melempar Persib ke papan bawah, aku Robert Alberts, bukan berarti Persib kehilangan kehebatannya.

"Ini baru dua laga. Jarak antartim masih sangat tipis," ungkap Robert Alberts pada wartawan kemarin.

Klasemen di kompetisi kasta tertinggi Indonesia baru dihitung saat sudah memainkan 5-6 pertandingan.

Pada saat itu, menurut Robert Alberts, sudah mulai terpetakan kekuatan kontestan Liga 1 musim ini.

Baca Juga: Terungkap di Sidang Kasus Ade Yasin, Saksi Ngaku Tak Ada Perintah Suap dari Bupati Bogor

"Kekuatan tim saat ini belum bisa disimpulkan. Setelah 5-6 pertandingan mulai terlihat kekuatannya," cerita Robert Alberts.

Namun begitu, pelatih berpaspor Belanda mengakui, kehilangan lima angka dalam dua laga yang dimainkan Persib tidak bagus.

Apalagi gawang Persib mudah dijebol pesaingnya. Dalam dua laga, Fitrul Dwi Rustapa lima kali memungut bola dari gawangnya.

"Tidak bagus buat Persib kehilangan lima angka di awal liga. Apalagi gawang kami pun mudah dijebol lawan," bilang Robert Alberts.

"Itu jadi perhatikan kenapa kami bisa kebobolan begitu banyak. Kami juga menganalisa performa individual dari pemain," sambung mantan pelatih Arema FC dan PSM Makassar.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler