DESKJABAR - Persib Bandung terus menggilas lawan-lawannya. Tidak ada satu pun pesaingnya yang selamat dari kekalahan. Legenda Persib Yudi Guntara sampaikan pujian sekaligus kritikan.
Terkini Madura United yang jadi korban keganasan Persib. Laskar Sape Kerrap dibuat lemas Maung Bandung 2-3.
Dua belas poin didapat Persib dari empat laga terakhirnya. Membuat Maung Bandung makin dekat ke podium juara.
"Salut, Persib terus menunjukkan performa gemilang. Empat laga beruntun dikonversi kemenangan," kata Legenda Persib Yudi Guntara pada DeskJabar, Minggu 13 Maret 2022.
Tapi Yudi Guntara masih melihat, kebiasaan buruk Persib, hilang konsentrasi masih berulang saat sudah leading gol dari lawannya.
Tekanan pada lawan mulai kendur. Intensitas serangan berbahaya ke kubu lawan, tidak lagi mengalir deras. Lawan leluasa menekan balik.
"Dua gol balasan Madura buktinya. Begitu mudahnya Greg lepas dari kawalan. Padahal pergerakan Greg sudah lamban karena sudah tua usianya," beber Yudi Guntara.
"Ini harus dihilangkan, karena Persib belum aman untuk meraih podium juara. Masih ada lawan berat Persebaya misalnya," tukas Yudi Guntara.
Mestinya, saran Yudi Guntara, konsistensi permainan harus terus dipertahankan. Karena jalan Persib menuju tangga juara masih berliku.
Yudi meyakini, Persib bisa tampil konsisten. Karena, Robert Alberts terus melakukan rotasi permainan untuk membuat performa tim stabil.
Seperti saat membekap Madura 3-2, Persib begitu rapi mengkoordinasikan permainan. Semua lini permainan bermain bagus dan lugas.
Aliran serangan sangat efektif dibuat para pemain lini tengahnya yang diisi Mohammed Rashid, Beckham Putra dan Abdul Aziz.
"Mereka bisa mengalirkan serangan efektif. Membuat lini pertahanan Madura terbongkar," ungkap Yudi Guntara.
"Hasilnya dua gol Bruno dan satu gol Zalnando membuat Persib seperti menang mudah," sambung gelandang serang Persib era 90-an.
Fenomena ini jadi gambaran Persib sesungguhnya, bisa tampil bagus dalam laga wajibnya. Persib bisa membuat nyaman para bobotohnya.
"Tinggal itu saja yang dibenahi. Karena dari sisi teknik, rasanya tidak ada lagi masalah krusial," tukas Yudi Guntara.***