RESPON Atas Sanksi WADA kepada Lembaga Antidoping Indonesia, Menpora Bentuk Tim Ini

18 Oktober 2021, 20:55 WIB
Menpora Zainudin Amali bentuk tim ini untuk merespon sanksi WADA kepada LADI /kemenpora.go.id/

DESKJABAR - Menpora Zainudin Amali sigap dan cepat untuk menyikapi sanksi Badan Antidoping Internasional atau WADA terhadap Lembaga Antidoping Indonesia atau LADI.

Kesigapan Menpora diwujudkan dengan membentuk Tim Akselerasi dan Investigasi dengan anggota dari NOC, Kemenpora, dan wakil dari cabang olahraga.

Ada dua tugas utama dari Tim Akselerasi dan Investigasi tersebut yakni akselerasi percepatan komunikasi dengan pihak-pihak terkait terutama WADA guna mempercepat pencabutan sangsi serta mencari apa sebenarnya yang terjadi dan langkah-langkah apa yang akan disiapkan.

Baca Juga: MENGENAL Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Berbagai Daerah di Indonesia

Dampak sanksi WADA kepada LADI  sudah dialami saat tim bulutangkis Indonesia merebut Piala Thomas 2021, Minggu 17 Oktober di Cered Arena Arhus, Denmark.

Saat prosesi penghormatan pemenang, Bendara Merah Putih tidak bisa dikibarkan dan gantinya menggunakan bendera dengan logo PBSI.

Mengutip website resmi kemenpora.go.id, Menpora mengemukakan bahwa sebenarnya terkait teguran ketidaktaatan TDP (Tes Doping Plan) sudah diklarifikasi dan mendapatkan respon baik dari WADA.

Namun ternyata, ada pending matters dari kepengurusan lama yang juga perlu penyelesaian.

“Tidak ada menganggap remeh, ini hal serius, waktu saya sampaikan beberapa waktu lalu berdasarkan laporan yang saya terima hanya masalah TDP, jadi setelah kita klarifikasi seharusnya sudah tidak ada masalah,” tegas zaenudin Amali pada keterangan pers secara virtual, Senin, 18 Oktober 2021.

Baca Juga: 5 Upacara Tradisi di Indonesia untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

“Hari ini saya pukul 10.00 WIB rakor internal bersama NOC dan LADI, baru diketahui ada pending matters sehubungan kepengurusan yang lama yang harus diselesaikan, jadi ada transisi yang tidak cepat," ujarnya menambahkan.

Menurutnya, Sanksi WADA terhadap LADI tidak bisa serta merta dibiarkan selesai sendiri, karena dampak dari sanksi berimbas kepada semua secara kenegaraan seperti tidak diperbolehkannya bendera merah putih dikibarkan saat kemenangan Indonesia pada Thomas Cup 2020 kemarin.

Dua tugas utama

Oleh karenanya guna menyelesaikan hal tersebu,t Menpora dalam rakor internal yang dihadiri oleh Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dan Sekjen LADI, Dessy Rosmelita langsung membentuk Tim Akselerasi dan Investigasi.

Yang ditunjuk menjadi ketua tim adalah Ketua NOC Indonesia, dengan anggota Sekjen NOC, dan 2 orang anggota dari LADI, serta satu dari pemerintah yakni dari Kemenpora.

Baca Juga: Kode Redeem FF 19 Oktober 2021, Klaim Hadiah Tak Terduga, Ribuan Diamond, SG Ungu, M1887 One Punch Man  

Nantinya juga ada perwakilan dari cabor-cabor yang sering dan punya banyak agenda  internasional.

"Dalam rakor internal pagi ini saya bentuk Tim yang diketuai Pak Okto, dengan dua tugas yakni akselerasi, percepatan komunikasi dengan pihak-pihak terkait terutama WADA guna mempercepat pencabutan sangsi,” tuturnya.

“Yang kedua investigasi, guna mencari apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebabnya serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan," kata Menpora.

Menpora dalam hal ini juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara, melaporkan langkah-langkah yang diambil dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk  segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi.

 Baca Juga: Skandal Panas Aktor K: Beberapa Brand Berharap Rumor Itu Salah

"Selanjutnya tim segera bekerja untuk dua tugas tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada saya selaku Menpora, serta saya sudah berkomunikasi dengan Mensesneg menyampaikan langkah-langkah yang kami ambil," tuturnya.

Menpora Amali menyampaikan bahwa sanksi WADA terhadap LADI berdampak pada seluruh aktivitas olahraga secara internasional. Namun Menpora Amali yakin tim akan segera bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Sanksi yang menyebabkan tidak diperbolehkannya Tim Thomas Indonesia mengibarkan bendera merah putih membuat masyarakat bahkan atlet senior seperti Taufik Hidayat geram dan mengkritik pedas pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab.

Meskipun Indonesia telah membawa kembali Piala Thomas pulang setelah 19 tahun lamanya, namun kejadian ini sungguh mengecewakan bagi seluruh masyarakat yang menyaksikan para atlet bertanding untuk negaranya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: kemenpora.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler