Enam Tim Inggris yang Cabut dari Liga Super Eropa Terancam Denda Masing-Masing Rp 2 Triliun

21 April 2021, 14:11 WIB
6 Klub Liga Inggris Ini Mundur dari Liga Super Eropa, Mengapa? /jioforme.com

 

DESKJABAR – Buntut mundurnya klub-klub asal Inggris dari Liga Super Eropa, mereka bisa terkena denda masing-masing 100 juta poundsterling atau setara minimal Rp 2 triliun.

Alasannya karena ke-6 klub Inggris yang menyatakan cabut yakni Chelsea, Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Tottenham Hotspur, sudah menandatangani kesepakatan pada Minggu 18 April 2021.

Pihak penggagas Liga Super Eropa juga mengemukakan bahwa keputusan mereka sesuai dengan aturan hokum yang berlaku dan keputusan pengadilan Rabu 21 April 2021 menyatakan melindungi kompetisi tersebut dari gangguang pihak ketiga.

Baca Juga: Ada Dugaan Unsur Pidana dalam Kebakaran di Kilang Minyak Pertamina Balongan, Polisi Mulai Penyidikan

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, yang juga sebagai Presiden kompetisi Liga Super Eropa memperingatkan kepada klub-klub Inggris yang mundur bahwa kontrak yang ditandatangani 12 klub pada Minggu malam itu mengikat, dan ancaman denda bisa dikeluarkan untuk tim mana pun yang berbalik arah.

"Kontrak Liga Super mengikat. Tidak ada yang bisa pergi, kami akan bekerja sama sekali," kata Perez kepada El Chringuito. "Semua klub menandatangani kontrak Sabtu lalu. Tidak ada masalah."

Gary Neville yang berada saat pennadatanganan keenam klub Inggris itu menyatakan bahwa denda yang akan dijatuhkan kepada mereka sebasar 100 juta poundsterling.

"Perez mungkin akan mendenda mereka 100 juta poundsterling. Saya harap begitu,” tuturnya kepada Sky Sports.

Baca Juga: Enam Laga Terakhir Persib vs Persija, Ini Data Pertemuan Kedua Tim dan Enam Pemain Persib yang Mencetak Gol

Pernyataan Perez tersebut untuk merespon atas mundurnya 6 tim asal Inggris dari keikutsertaan di Liga Super Eropa.

Ke-6 klub tersebut termasuk dalam 12 klub elit Eropa yang menandatangani kesepakatan penyelenggaraan Liga Super Eropa bersama Juventus, AC Milan, Inter Milan, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid.

Dilindungi pengadilan

Menanggapi munculnya protes dari para supporter, pemain, manajer, dan berbagai kalangan termasuk PM Inggris Boris Johnson, serta munculnya ancaman yang dikeluarkan UEFA dan FIFA, pihak Liga Super Eropa menegaskan bahwa mereka tidak akan bubar.

Baca Juga: Warga Desa Sukahurip Pamarican Ciamis Geger, Temukan Mayat Tertutup Daun Pisang Di Sawah

"Liga Super Eropa yakin bahwa status quo sepak bola Eropa saat ini perlu diubah," bunyi pernyataan. "Kami mengusulkan kompetisi Eropa baru karena sistem yang ada tidak berfungsi.

"Proposal kami bertujuan untuk memungkinkan olahraga berkembang sambil menghasilkan sumber daya dan stabilitas untuk piramida sepak bola penuh, termasuk membantu mengatasi kesulitan keuangan yang dialami oleh seluruh komunitas sepak bola sebagai akibat dari pandemic,” tutur pernyataannya.

"Ini juga akan memberikan pembayaran solidaritas yang ditingkatkan secara material kepada semua pemangku kepentingan sepak bola,” ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Drakor So I Married an Anti-Fan Dibintangi Sooyoung Girls 'Generation dan Choi Tae Joon

"Meskipun tim Inggris telah diumumkan, terpaksa mengambil keputusan seperti itu karena tekanan yang diberikan kepada mereka, kami yakin proposal kami sepenuhnya selaras dengan hukum dan peraturan Eropa seperti yang ditunjukkan hari ini oleh keputusan pengadilan untuk melindungi Liga Super dari tindakan pihak ketiga.

"Mengingat keadaan saat ini, kami akan mempertimbangkan kembali langkah-langkah yang paling tepat untuk membentuk kembali proyek, selalu mengingat tujuan kami untuk menawarkan pengalaman terbaik kepada para penggemar sambil meningkatkan pembayaran solidaritas untuk seluruh komunitas sepak bola."

Belum jelas apa yang akan terjadi selanjutnya, karena enam klub lain di benua itu masih melanjutkan Liga Super, menurut situs resmi mereka.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler