DESKJABAR - Maraknya kebiasaan dinasti politik atau politik dinasti menunjukan bukti kemunculan kembalinya nilai-nilai feodal dan monarki di Indonesia.
Dinasti politik adalah suatu taktik untuk mempertahankan kekuasaan dengan mengirimkannya kepada seseorang yang masih memiliki hubungan keluarga.
Menurut sumber dari situs unrika.ac.id, ditegaskan bahwa praktik politik dinasti seharusnya diberhentikan karena tidak sejalan dengan prinsip demokrasi dan membatasi kesempatan masyarakat untuk menjadi pemimpin.
Perlu diketahui, praktik politik dinasti telah ada dan berlangsung sejak masa pemerintahan Bung Karno.
Meskipun tidak melanggar demokrasi, namun dinasti politik membatasi gerakan sosial dan hanya terkait dengan kelompok tertentu dalam masyarakat.
Faktor munculnya dinasti politik di Indonesia
Terdapat dua faktor kunci memacu pembentukan dinasti politik di Indonesia.
Winda Roselina Effendi mencatat dua alasan utama terbentuknya dinasti politik di Indonesia dalam Jurnal Trias Politika, seperti dikutip oleh DeskJabar.com dari situs unrika.ac.id.
Berikut ini adalah dua faktor utama yang memicu terbentuknya dinasti politik di Indonesia, yaitu:
1. Macetnya kaderisasi partai politik
Macetnya proses rekrutmen anggota partai politik adalah faktor yang memunculkan dinasti politik di Indonesia.
Proses rekrutmen anggota partai politik yang terhambat membuat sulit untuk menemukan calon pemimpin berkualitas, sehingga menciptakan praktik politik pragmatis dengan mendorong orang dari lingkungan keluarga untuk berkarir sebagai pejabat publik.
"Macetnya kaderisasi partai politik dalam menjaring calon pemimpin yang berkualitas, sehingga menciptakan pragmatisme politik dengan mendorong kalangan sanak keluarga untuk menjadi pejabat publik," tulis Winda Roselina Effendi dalam situs unrika.ac.id.
Baca Juga: Intip Resep Nasi Goreng Kambing ala Kebon Sirih Rasanya Super Enak, Mantap dan Buatnya Cukup Simple
2. Masyarakat menjaga status quo
Masyarakat menjaga status quo dan membiarkan orang dekat pemimpin menggantikan posisinya.
Konteks masyarakat mempertahankan stabilitas dengan memberikan kemudahan bagi orang terdekat pemimpin untuk melanjutkan tahta kekuasaannya.
"Konteks masyarakat yang menjaga adanya kondisi status quo yang menginginkan pemimpin untuk berkuasa dengan cara mendorong kalangan keluarga atau orang dekat menggantikan pertahanan".
Itulah dua faktor utama yang menyebabkan munculnya dinasti politik di Indonesia.***