Hal senada dikatakan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu. Ia mengatakan gempa yang terjadi di Cianjur tergolong gempa dangkal. Sebab itulah guncangan membuat banyak bangunan rusak dan roboh.
"Ya memang gempa dangkal dengan magnitudo/kekuatan yang cukup besar (di Cianjur)," kata Rahayu dalam siaran persnya, Senin 21 November 2022.
Dengan kondisi itu menurutnya, bangunan akan mudah terguncang. Hanya bangunan yang benar-benar sesuai dan didesain dengan konstruksi yang tahan gempa saja yang bisa bertahan.
BMKG mencatat, gempa dangkal dengan kekuatan yang tak terlalu besar tetapi menimbulkan kerusakan yang cukup parah, memang bebarapa kali terjadi di wilayah Cianjur dan sekitarnya.
Sesar Cimandiri dan Sesar Citarik beberapa kali telah memicu terjadinya gempa merusak di wilayah tersebut seperti yang telah disebutkan di atas.
Data dampak gempa Cianjur
Gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi Senin 21 November 2022 pukul 13.21 WIB pusat gempanya berada di 10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur tercatat telah menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa.
Berdasarkan hasil pendataan serta assessment korban dan kerusakan dampak dari gempa yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur data sementara hingga pukul 20.00 WIB sbb:
- Korban meninggal dunia berjumlah 162 orang
- Korban luka - luka 326 orang
- Masyarakat yang mengungsi 13.784 orang.
Baca Juga: BMKG: Sebagian Jabar Bakal Terjadi Hujan Disertai Angin Kencang, Jangan Lupa Ayo Panjatkan Doa Ini