Arthur Wichmann mengatakan, kerusakan sebagai akibat langsung dari gempa bumi 1699 tidak terlalu buruk.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 43 Ditutup Malam Ini Pukul 23.59 WIB, Cepetan Gabung Gelombang
Tapi dampak dari musibah gempa bumi tersebut membuat penduduk Jakarta atau Batavia saat itu menjadi tidak baik.
"Akan tetapi, dampak tidak langsung dari gempa tersebut yang kemudian membuat kondisi Batavia dan penduduknya menjadi tidak baik,"catat Arthur Wichmann menambahkan.
Catatan sejarah lain menyebutkan, gempa bumi Batavia 1699 membuat tanah longsor di sekitar lereng Gunung Salak.
Material longsor membawa tanah dan lumpur ke sungai yang mengalir ke Batavia, salah satunya Sungai Ciliwung.
Material-material ini membuat sungai-sungai di Batavia menjadi tersumbat.
Akhirnya, pasokan air bersih menjadi terganggu karena air di sungai hanya sedikit yang mengalir dan kondisinya kotor karena bercampur dengan material-material longsoran Gunung Salak.
Itulah musibah bencana alam gempa bumi yang paling besar yang pernah menimpa kota Jakarta di tahun 1699 menurut catatan Carl Ernst Arthur Wichmann seorang profesor geologi di Universitas Utrecht.***