Baca Juga: Budiman Yunus: Pemain Persib Down, Hasil Pertandingan Di Luar Dugaan, Saatnya untuk Bangkit Segera
Dia mengatakan, saat beko tersebut menghancurkan Sanggar Ciliwung itu, kucing bernama Libi ikut terhempas.
Bahkan Sandiawan sempat mengira jika Kucing bernama Libi itu sudah mati usai dihancurkan bangunan Sanggar Ciliwung tersebut dengan menggunakan beko.
Namun, keajaiban terjadi, pada keesokan harinya Sandiawan diinformasikan bahwa kucing bernama Libi itu sedang duduk sedik di lokasi Sanggar Ciliwung yang sudah menjadi reruntuhan.
"Kami menduga, kucing itu sudah mati. Tapi keesokan harinya, anak-anak melaporkan bahwa kucing itu sedang duduk di lokasi dimana sanggar itu sudah hancur," ungkap Sandiawan.
Baca Juga: ANEH, Tunjangan Profesi Guru Dihilangkan, P2G Protes dan Meminta TGP Masuk RUU Sisdiknas 2022
Sandiawan mengatakan, kucing bernama Libi itu selalu kembali ke lokasi reruntuhan Sanggar Ciliwung untuk beristirahat setiap jam 15.00 WIB.
Kisah kucing bernama Libi itulah yang akhirnya menjadi inspirasi hingga dijadikan simbol kesetiaan dan perjuangan warga Bukit Duri imbas dari penggusuran pemukiman.
"Kucing bernama Libi ini kami jadikan simbol perjuangan, kesetiaan dan persisten warga yang rindu akan tempat tinggal, tempat pemukiman yang manusiawi, yang penuh gotong royong. inilah patung kucing Libi," ujar Sandiawan.
Sandiawan menambahkan jika patung kucing bernama Libi ini dibuat oleh pengembang Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jakarta Timur.