Pada 12 Agustus 2016, DeskJabar yang saat itu masih wartawan suratkabar Pikiran Rakyat, bersama personel RRI Bandung, Budi Suwarno, menemui Brotokusumo (93 tahun) di Jalan Sabang Bandung.
Baca Juga: Kode Redeem FF 17 Agustus 2022 Spesial HUT Kemerdekaan RI 77: BANYAK HADIAH KEREN!
Brotokusumo menerangkan, bahwa “Kemerdekaan Indonesia disiarkan ke dunia sebenarnya dari Bandung pada 17 Agustus 1945. Bukan dari Jakarta, walau pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta”.
Ketika itu, terjadi sekaligus ganti nama dari Bandoeng Hoso Kyoku (eks NIROM Belanda) di Tegallega Bandung, yang kemudian berganti nama menjadi Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung.
Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, kata Brotokusumo, dibacakan oleh Sakti Alamsyah pada malam hari pukul 19.00. Yang dibacakan, adalah salinan tulisan tangan teks proklamasi yang dibawa rekan-rekannya dari Jakarta.
Berikutnya, berita proklamasi tersebut kemudian disusul disiarkan pula oleh teman-teman sesama penyiar lainnya, misalnya Ny. Odas Somadilaga dalam Bahasa Sunda, juga yang lainnya dalam Bahasa Inggris, Bahasa Tionghoa, dan Bahasa Urdu (Bahasa India).
Menurut Brotokusumo, walaupun saat itu masih bernama Bandoeng Hoso Kyoku, tetapi dalam siarannya Sakti Alamsyah sudah menyebutkan Siaran Radio Republik Indonesia (RRI). ***