Kenapa? Sebab orang-orang Bondowoso mayoritas berbicara dengan menggunakan logat Madura.
Oleh karena itu, lokasi KKN di Desa Penari kemungkinan besar adalah Banyuwangi, karena orang-orang Banyuwangi berbicara menggunakan logat Jawa halus.
Untuk Dusun W adalah Watu Ulo (sekarang bernama Kampung Dukuh), Kecamatan K yakni Kemiren, dan Hutan D adalah hutan larangan di kampung Dukuh.
“Jadi di Kampung Dukuh ini ada batu besar yang dianggap keramat oleh warga sekitar. Bukan hanya itu, katanya makam di sana ditutupi kain berwarna hitam seperti cerita KKN di Desa Penari,” tutur Achmad Anzar.
Alasan lain kenapa Kampung Dukuh menjadi lokasi yang paling dicurigai sebagai tempat KKN di Desa Penari adalah, karena dahulu di kampung itu ada sesepuh seperti Mbah Buyut.
Sesepuh ini selalu memberi kopi hitam kepada pendatang untuk mendeteksi ada tidaknya makhluk halus yang mengikutinya.
Dalam kisah KKN di Desa Penari pun, Widya dan Nur juga diberi kopi oleh Mbah Buyut untuk mendeteksi ada makhluk halus yang mengikutinya atau tidak.
Apabila kopi terasa pahit, maka tidak ada makhluk halus yang mengikutinya. Tapi jika terasa manis, berarti ada yang mengikutinya.
Itulah lokasi KKN di Desa Penari yang ditelusuri dengan menganalisa ciri dari sang penulis Simpleman, yang diduga kuat sebagai hutan tempat roh Bima dan Ayu ditahan Badarawuhi.***