Idul Fitri 2022, Hasil Sidang Isbat Diprediksi Lebaran 2 Mei, Sama Dengan Muhammadiyah, Pemerintah dan NU

- 30 April 2022, 07:52 WIB
Idul Fitri 2022 Muhammadiyah tanggal 2 Mei, hasil Sidang Isbat diprediksi lebaran sama, pemerintah dan NU puasa 29 hari?
Idul Fitri 2022 Muhammadiyah tanggal 2 Mei, hasil Sidang Isbat diprediksi lebaran sama, pemerintah dan NU puasa 29 hari? / Pixabay @Vic_B

DESKJABAR – Penetapan Idul Fitri 2022, hasil Sidang Isbat diprediksi Lebaran tanggal 2 Mei, sama dengan Muhammadiyah, Pemerintah dan NU hanya puasa 29 hari?

Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022. Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) belum, masih menunggu hasil Sidang Isbat, sementara NU menanti hasil Lembaga Falakiyah mereka.

Namun prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hasil Sidang Isbat Idul Fitri 2022 akan memutuskan hal yang sama.

Baca Juga: SPESIAL 46 VALENTINO ROSSI Twibbon Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M, Lengkap Link dan Petunjuk Penggunaan  

Artinya, Lebaran Pemerintah, Muhammadiyah dan NU serentak jatuh tanggal 2 Mei 2022.

Sidang Isbat Idul Fitri Kementerian Agama sendiri akan digelar besok, Minggu, 1 Mei 2022. Masyarakat Indonesia menanti hasilnya, apakah Lebaran jatuh tanggal 2 Mei atau 3 Mei.

Prof. Thomas Djamaluddin, Pakar Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN mengatakan kemungkinan besar Lebaran 2022 jatuh tanggal 2 Mei berdasarkan hisab yg berlaku di Indonesia.

“Diharapkan akan dikonfirmasi hasil rukyat. Bila rukyat gagal, ada kemungkinan istikmal atau Idul Fitri jadi 3 Mei,” tutur Thomas kepada deskjabar.com, Sabtu 30 April 2022.

Baca Juga: DANU KASUS SUBANG TERTANGKAP BASAH, Terciduk Saat Jalan-Jalan di Subang: Ini Penjelasan Heri Susanto

Thomas pun menyatakan, demi kemaslahatan umat maka diharapkan hasil Sidang Isbat Pemerintah akan menetapkan lebaran yang sama tahun ini.

“Agar tidak terjadi lagi perbedaan, saat ini sedang diupayakan unifikasi kalender hijriyah. Namun kendalanya, belum tercapai kesepakatan antar ormas,” ujarnya lagi.

Kondisi penetapan awal puasa atau Idul Fitri berbeda, lanjut Thomas, terjadi karena cara pandang yang berbeda dalam melihat kriteria hilal.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Badminton Asia Championship 2022 Hari Ini di TVRI, 5 Wakil Indonesia di Semifinal

“Beberapa kali terjadi ketika posisi bulan sudah di atas ufuk,  tetapi masih di bawah kriteria imkan rukyat. Muhammadiyah yang berdasarkan kriteria wujudul hilal lebih dulu awal puasa atau idul fitrinya daripada NU atau keputusan Pemerintah yang berdasarkan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal),” tutur Thomas menjelaskan.

Jika memang Idul Fitri sama dengan Muhammadiyah, bagaimana hukum Pemerintah dan NU yang hanya puasa 29 hari?

Mengutip dari Youtube Yufid TV, “Ceramah Singkat: Ramadhan Cuma 29 Hari - Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc” 16 Juni 2015, berikut penjelasannya.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Ada Sopir Truk Tidur di Samping Mobil Alphard, Begini yang Terjadi, Pembunuhan Jalancagak

Ustadz Ahmad mengatakan, Rasulullah SAW bersabda, bulan Ramadhan hanya 29 hari, kalaupun 30 hari berarti ditambah karena tidak terlihat hilal.

Jika melihat hadits Rasulullah SAW tersebut, maka tidak ada masalah jika hasil Sidang Isbat besok menetapkan Idul Fitri 2022 jatuh pada tanggal 2 Mei yang berarti puasa Ramadhan hanya 29 hari.

Yang terpenting, Ustadz Ahmad mengatakan, setiap kaum mulismin harus benar-benar memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: JADWAL Buka Puasa dan Sholat Majalengka, Hari Ini Sabtu 28 Ramadhan 1443 H - 30 April 2022 Plus Doa Buka

“Karena Ramadhan hanya 30 hari atau 29 hari, saja, maka perhatikan perkataan-perkataan ulama salaf berikut, diantaranya dari Umar bin Khatab RA mengatakan, ‘aku sangat membenci melihat salah seorang dari kalian dia tidak mengerjakan apa-apa’” tuturnya.

Yang dimaksud tidak mengerjakan apa-apa disini adalah tidak mengerjakan perkara dunia yang menghasilkan rezeki atau juga tidak beribadah kepada Allah SWT di bulan nan mulia ini.

Oleh karena itu, Ustadz Ahmad menegaskan jauhi perbuatan itu dan manfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Pengumuman Hasil Sidang Isbat Idul Fitri 2022, Diprediksi  Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Lebaran Serempak

Dan berikut adalah hadits shahih yang terkait bulan Ramadhan bisa 29 hari atau 30 hari:

”Sesungguhnya kami adalah umat ummiyah, Kami tidak mengenal tulis-menulis (mayoritas tidak bisa baca-tulis) dan tidak pula mengenal ilmu hisab (Mayoritas tidak tahu ilmu hisab). Bulan itu bisa seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 29) dan seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 30).” (HR. Bukhari no.1913 dan Muslim non. 1080)

”Bulan itu(bulan Sya’ban)  dua puluh sembilan malam. Maka janganlah kalian berpuasa hingga melihat hilal. Dan apabila tertutup mendung, sempurnakanlah (bulan Sya’ban) menjadi tiga  puluh hari.” (HR. Bukhari no.1907 dan Muslim 1080)

Baca Juga: JADWAL Buka Puasa dan Sholat Indramayu, Hari Ini Sabtu 28 Ramadhan 1443 H - 30 April 2022 Plus Doa Buka

Kami puasa bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 29 hari lebih banyak atau lebih sering ketimbang 30 hari”. (HR. Abu Dawud no.2322, Tirmidzi No.684)

“Berpuasalah kalian karena melihatnya, berbukalah kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika -hilal- itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari, jika ada dua orang saksi, berpuasa dan berbukalah kalian.” (HR. An-Nasai no. 2116)

Berdasarkan hadit-hadits tersebut, maka tidak ada masalah jika pemerintah dan NU kemudian menetapkan Idul Fitri 2022 tanggal 2 Mei.

Kendati demikian, masyarakat Indonesia masih menanti hasil Sidang Isbat, apakah Lebaran tahun ini jatuh pada tanggal 2 Mei seperti Muhammadiyah, atau 3 Mei untuk menggenapkan puasa Ramadhan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara YouTube Yufid TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah