DESKJABAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo telah tiba di bandar udara Abdul Rachman Saleh untuk melakukan peninjauan lokasi gempa di Malang,
Kepala BNPB Letnan Jendral TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo langsung disambut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat tiba di Posko Utama di Kecamatan Ampel Gading, Malang, Jawa Timur dalam rangka untuk melihat dampak kerusakan dan berkoordinasi dengan kepala daerah di wilayah terdampak.
Mengutip dari bnpb.go.id, Minggu, 11 April 2021, BPBD Kabupaten dan Kota segera melakukan upaya penanganan darurat pascagempa M6,1 yang menguncang beberapa wilayah Jawa Timur pada Sabtu siang 10 April 2021 pukul 14.00 WIB. Saat ini penanganan darurat masih berlangsung di lapangan.
Baca Juga: SEJARAH PERSIB, Ini yang Menjadi Penyebab Bojan Malisic Mengakhiri Kebersamaan dengan Persib
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota mendirikan pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat secara efektif pascagempa.
Posko ini membantu dalam pengelolaan pelayanan kepada warga terdampak, seperti dapur umum dan pengungsian. Salah satunya BPBD Kabupaten Lumajang yang mendirikan 2 tenda pengungsian. Lokasi pengungsian berada di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Di samping itu, BPBD juga bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasionalkan dapur umum. Pelayanan permakanan ini melayani warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang, dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: WNI di Washington DC Memperoleh Perlindungan Keamanan atas Sentimen Anti Asia di Amerika Serikat
BPBD Provinsi Jawa Timur telah mendorong logistik, beras, lauk pauk, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, mie instan, sembako lain, selimut, terpal.
Tak lupa BPBD juga mengirimkan masker kain dan hand-sanitizer sebagai upaya pencegahan Covid-19.
BPBD kabupaten dan kota pun mengerahkan sumber daya untuk penanganan darurat, termasuk logistik bantuan.
Perkembangan terkini, Minggu, 11 April 2021 pada pukul 08.00 WIB, BNPB mencatat korban meninggal dunia 8 orang, luka ringan 36, luka sedang hingga berat 3 orang.
Identifikasi korban
BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya 5 orang, sedangkan Kabupaten Malang 3.
Sementara itu, dampak kerusakan di sektor pemukiman tercatat di 15 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur.
Total rumah rusak dengan kategori berbeda berjumlah 1.189 unit, dengan rincian rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250 dan rusak ringan (RR) 854.
Baca Juga: Objek Wisata Pantai Di Kabupaten Pangandaran Dipadati Pengunjung Yang Munggahan Jelang Ramadhan 2021
Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan sejumlah 150 unit.
Dilihat dari peta guncangan dengan skala MMI, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar mengalami intensitas guncangan pada IV MMI.
BPBD Kabupaten Malang melaporkan rumah RR 525 unit, RS 114, RB 57, sedangkan kerusakan pada fasilitas pendidikan 14 unit, fasilitas kesehatan 8, tempat ibadah 26 dan jembatan 6 titik.
BPBD Kabupaten Blitar melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85 dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor 9 dan balai desa 3.
Sejumlah kerusakan lain dilaporkan oleh beberapa BPBD di Provinsi Jawa Timur, seperti wilayah Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Jember, Tulunggagung, Nganjuk, Pacitan, sedangkan wilayah kota yaitu Blitar, Kediri, Malang dan Batu.
Pascagempa M6,1, BNPB mendapat laporan dari BPBD mengenai gempa susulan. Sebanyak 8 gempa susulan dengan magnitudo berbeda.***