PERANG Sarung, Permainan Tradisi Ramadhan ini Berubah Jadi Mematikan, Polisi pun Turun Tangan

18 Maret 2024, 12:00 WIB
Aparat dari Polsek Baros Sukabumi menghalau kelompkk remaja yang akan melakukan perang sarung. pada Ramadhan 2023 /Antara/Aditya Rohman/

DESKJABAR – Salah satu permianan tradisi yang hadir saat bulan Ramadhan tiba adalah lodong dan perang sarung yang menjadi permainan khas anak-anak. Sayangnya, perang sarung kini makin melenceng dari maksud semula sekadar untuk bermain berubah jadi mematikan.

Perang sarung adalah permainan khas anak-anak dikala seusai solat Tarawing dimana sarung yang mereka pakai kemudian di bagian ujungnya diikat sehingga berbentuk bandul. Nah, dengan bandul inilah mereka dengan suka ria bercada seperti perang dengan mengarahkan bandul kea rah lawan.

Baca Juga: ES CENDOL Elizabeth, Pelengkap Buka Puasa Ramadhan 2024, Dari Gerobak Keliling Menjelma Jadi Legenda

Jikalaupun kena, bandul dari sarung itu tidak akan terasa sakit karena hanya sarung yang digulung tanpa diisi apa-apa. Perang sarung menjadi semacam permainan khas populer di bulan Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia.

Sayangnya, sekarang perang sarung sudah bukan lagi menggambarkan keceriaan anak-anak seusai solat taraweh dan bercenkrama dengan teman-teman mereka. Kini permainan itu telah berubah menjadi “permainan” yang membahayakan anak itu sendiri.

Perang sarung telah mereka rumah menjadi semacam media yang diakui untuk menjadi alat perang menghadapi kelompok anak lainnya. Bukan lagi tujuan untuk keceriaan, tetapi menjadikan permainan ini sebagai alat brutal.

Mereka memodifikasi sarung milik mereka masing-masing menjadi senjata yang keras untuk memukul lawan. Bahkan ada di antara mereka yang mengisi senjata sarung milik mereka. Mirisnya lagi, perang mematikan itu oleh mereka diiming-imingi menjadi sebuah taruhan uang.

Seperti yang terjadi di Tasikmalaya baru-baru ini. Tim Maung Galunggung dari Polres Tasikmalaya berhasil menghalau sekelompok remaja di Jalan Lingkar Utara yang hendak melakukan perang sarung pada 18 Maret 2024 dinihari.

Tim Maung Galunggung berhasil menangkap beberapa orang remaja yang melarikan diri hingga ke Kampung Padasuka Kecamatan Tawang.

Hal yang miris, dari pengakuan salah seoran remaja yang berhasil ditangkap bahwa perang sarung tersebut akan melibatkan dua kelompok remaja yang berasal dari Sindangkasih Kabupaten Ciamis dan remaja dari wilayah Tasikmalaya.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2024, Tiket Kereta Api Banyak Belum Laku, Efek Mudik Gratis ?

Dari komunikasi yang mereka jalin melalui media sosial, mereka sepakat bagi kelompok yang kalah harus membayar Rp 200 ribu kepada kelompok yang menang.

Penangkapan juga terjadi di Cimahi ketika 26 remaja berhasil diamankan saat oerang sarung smabil membawa senjata keling dan pisau.

Hal yang sangat memilukan ketika yan ditakutkan akhirnya terjadi juga. Di Bekasi dan di Malang perang sarung telah memakan korban jiwa remaja. Di Malang polisi menemukan bukti di dalam sarung mereka mengisinya dengan besi dan parang.

Gabungan TNI-Polri Garut Antisipasi Perang Sarung

Sementara itu mengutip dari laman garutkab.go.id, jajaran TNI-Polri dan Pemerintah Kabupaten Garut menggelar Apel Kesiapan Kegiatan Kepolisian Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) Cipta Kondusif Wilayah Kabupaten Garut.

Acara yang berlangsung di Bunderan Suci, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan pada Sabtu 16 Maret 2024 malam dipimpin oleh Wakapolres Garut, Kompol Dhoni Erwanto.

Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur dari TNI-Polri hingga Pemkab Garut, termasuk Polres Garut, Brimob Subden 4/Pelopor, Kodim 0611/Garut, Denpom III/2 Garut, Dishub Garut, hingga Mitra Polri.

Dalam kegiatan ini, tim gabungan berhasil mengamankan remaja yang sedang melakukan perang sarung di Jalan Tegal Kurdi, Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota. Tindakan ini diambil untuk mencegah potensi tawuran antar kampung.

Selain itu, operasi ini juga berhasil mengamankan 22 unit kendaraan roda dua yang melanggar lalu lintas, terutama yang menggunakan knalpot bising atau tidak sesuai spesifikasi.

"Setidaknya upaya kita bersama ini bisa mengurangi tindakan kriminalitas di Kabupaten Garut ini, di bulan puasa ini ada hal yang harus kita antisipasi seperti adanya perang sarung, yang bisa menyebabkan tawuran atau perang antar kampung," ujar Kompol Dhoni.

Wakapolres menginformasikan, pihaknya membuka layanan masyarakat bilamana ada keluhan terkait keamanan melalui Whatsapp Taros Kapolres dengan nomor 081113404040,  pihaknya akan merespons setiap laporan dengan cepat.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: garutkab.go.id Antara

Tags

Terkini

Terpopuler