Panen Padi 2024, Subang, Indramayu, dan Majalengka Masuk Daftar Penghasil Beras Terbesar Nasional

4 Maret 2024, 15:45 WIB
Tanaman padi menjelang panen. /Instagram @ditjentanamanpangan

DESKJABAR – Tiga kabupaten di Jawa Barat, yaitu Subang, Majalengka, dan Indramayu masuk daftar 10 kabupaten/kota yang berpotensi besar menghasilkan beras cukup tinggi nasional pada musim panen padi Maret-April 2024.

Subang, Indramayu, dan Majalengka diketahui merupakan termasuk sentra produksi padi dan beras asal Jawa Barat di Indonesia. Di Subang sudah mulai mengalir panen padi pada Maret 2024 disusul di Indramayu pada April 2024.

Kementerian Pertanian mencatat ada sekitar sepuluh kabupaten/kota yang berpotensi besar menghasilkan beras cukup tinggi pada Maret-April 2024.

 Baca Juga: Pertanian Padi Jawa Barat 2024 Melonjak Biaya Produksi, Beras Murah Sulit, Ada Empat Penyebab

Gambaran data

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah produksi beras pada Maret 2024 diperkirakan mencapai 3,54 juta ton. Sementara April diprediksi sebanyak 4,92 juta ton.

Kemudian untuk prediksi panen 2024, BPS mencatat Indramayu sebagai wilayah yang berpotensi menghasilkan produksi beras cukup banyak yakni sekitar 114,53 ton.

Sementara pada posisi keempat ada Subang dengan capaian perkiraan sebanyak 92,11 ton. Serta terakhir, Majalengka dengan prediksi capaian produksi beras sebanyak 72,10 ton.

Pada posisi kedua ada Cilacap dengan 102,05 ton. Kemudian disusul Oku Timur di urutan ketiga dengan 94,14 ton.

Untuk Maret 2024, BPS mencatat Banyuasin menempati urutan pertama sebagai wilayah yang diprediksi menghasilkan beras dengan jumlah cukup besar yakni sekitar 133,68 ton beras.

Kemudian pada posisi kedua, ada Lamongan dengan prediksi capaian produksi sebanyak 98,49 ton. Lalu ketiga ada Grobogan dengan 91,33 ton dan Demak sekitar 82,90 ton.

 Baca Juga: Harga Beras Mahal 2024, Ini Perbedaan Pertanian Padi di Indonesia dan Amerika

Selanjutnya, BPS mencatat Sragen berada di posisi kelima dengan prediksi 79,98 ton. Disusul Pati dengan 73,36 ton dan juga Ngawi dengan 71,68 ton.

Ada juga Bojonegoro di posisi kedelapan dengan 66,26 ton. Kemudian Blora 60,61 ton dan Nganjuk 54,30 ton.

Hasil tanam serentak

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, prediksi capaian produksi beras tersebut tak lepas dari program gerakan tanam serentak yang digagas Kementan.

"Sejak akhir tahun 2023 kami terus gencarkan gerakan tanam serentak agar pada Maret 2024 sudah bisa merasakan panen," kata Mentan Amran, Jumat 1 Maret 2024.

Dia meyakini program gerakan tanam serentak itu efektif dalam membantu para petani untuk meraih panen pada tepat waktu sesuai harapan dan perhitungan.

"Mudah-mudahan panen raya bisa kita laksanakan di seluruh wilayah pada Maret ini," tutur Mentan Amran.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, perkiraan capaian produksi beras ini adalah buah dari komitmen Kementan bersama para pelaku pertanian yang bergerak demi masa panen yang kembali normal.

"Kita berkomitmen penuh terhadap kondisi ini. Evaluasi terus kami lakukan agar panen bisa kami capai sebagaimana mestinya," kata dia.

Dirjen Suwandi berharap panen bisa dirasakan oleh seluruh daerah tanpa adanya kendala alam seperti fenomena El Nino yang pada tahun lalu cukup memberikan dampak kepada sektor pertanian.

"Harapan kami tentunya semua daerah, semua wilayah bisa merasakan panen dengan baik sesuai harapan. Dan kami berkomitmen untuk membantu mendorong agar panen bisa maksimal di tahun 2024," tandasnya. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian Pertanian

Tags

Terkini

Terpopuler