DESKJABAR - Kegiatan Blitar Spectacular hari kedua dilanjutkan dengan Famtrip peserta ke beberapa objek wisata yang ada di Blitar Jawa Timur, Rabu 6 September 2023.
Objek wisata pertama yang dikunjungi adalah Perpustakaan Proklamator Bung Karno dan Makam Bung Karno yang ada di kawasan Bendogerit, Sananwetan, Blitar Jawa Timur.
Makam Bung Karno menjadi salah satu objek wisata andalan di Blitar selain Candi Panataran yang melegenda.
Letaknya yang terletak di pusat kota menjadikan objek wisata terpadu ini banyak dikunjungi wisatawan terutama pada akhir pekan.
Baca Juga: Kades PAW Bayasari dan Kertaharja Ciamis dilantik, Ini Pesan Bupati Herdiat
Pada hari kerja menurut petugas museum Bung Karno, kunjungan wisatawan didominasi pelajar atau mahasiswa yang datang dari berbagai sekolah.
Sedangkan pada akhir pekan menurut dia kunjungan ke kawasan makam dan museum Bung Karno bisa mencapai 600 wisatawan.
Di depan museum dan Makam Bung Karno terdapat Gong Perdamaian yang dibangun Sebagai simbol gong perdamaian lainnya yang terletak di Ambon, Kupang, dan Vientiane (Laos).
Tak afdol jika berkunjung ke kawasan makam Bung Karno tidak berfoto di depan Gong Perdamaian ini.
Destinasi wisata yang kedua adalah Istana Gebang yang berada di Jalan Sultan Agung No 5 Sananwetan Kota Blitar.
Istana Gebang merupakan peninggalan sejarah berupa tempat tinggal Ir Soekarno di saat kecil hingga remaja.
Beberapa peninggalan sejarah tempat kediaman keluarga presiden pertama di Indonesia itu dibuka untuk umum hingga pengunjung bisa mengetahui kehidupan sang Proklamator tersebut waktu kecil.
Menjelang siang seluruh peserta mengunjungi Masjid Ar Rahman di Jl. Ciliwung Bendo, Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Masjid dengan arsitektur Utsmaniyah Mamluk ini berdiri di atas tanah seluas 5.000 meter persegi.
Di dalam masjid yang merupakan miniatur Masjid Nabawi di Arab Saudi ini pengunjung atau jamaah benar-benar merasakan atmosfir masjid Nabawi.
Baca Juga: Terkuak Alasan Atta Halilintar Kesal, Mama Nur Terlambat Ajak Pindah Lapak Streaming Shopee Live
Selain bisa melihat disain yang interior dan eksterior nya memang mirip dengan masjid aslinya, pengunjung akan mendengarkan lantunan adzan, iqomah ataupun bacaan shalat dari imam shalat yang mengesankan kita sedang beribadah di masjid Nabawi.
Wangi kemenyan Mekah atuh Bakaran kayu gaharu tercium sangat pekat menjelang shalat Wajib didirikan. Sebuah pengalaman spiritual yang sangat mengesankan terutama bagi yang pernah datang ke masjid Nabawi.
Inisiatif pembuatan Majid Al Rahman sendiri tidak lepas dari keinginan H. Hariyanto Bin Rahman seorang pengusaha dari Blitar.
Selepas menunaikan ibadah haji dan umroh beberapa tahun alu, Abah Hariyanto demikian ia kerap disapa beberapa kali menunaikan ibadah umroh lagi.
Abah Hariyanto sangat menikmati sekali tatkala dia beribadah di dalam masjid Nabawi. Saking inginnya dia melaksanakan shalat maupun ibadah lainnya di Majid Nabawi, Abah Hariyanto berkeinginan memiliki sebuah masjid yang mirip dengan Masjid Nabawi.
Dibangunlah Masjid Al Rahman pada tahun 2018 lalu dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan para ulama dan arsitektur.
Kini ribuan jemaat telah merasakan kekhususan ibadah di dalam masjid Al Rahman yang megah dan penuh dengan ingatan jemaat pada masjid terbesar kedua di Arab Saudi itu. ***