Pencemaran Lingkungan: Guru Segera Dibekali Panduan Mizuiku Guna Lestarikan Alam

15 Desember 2022, 06:39 WIB
Pencemaran lingkungan, Guru segera dibekali panduan Mizuiku guna pelestarian lingkungan. Tangkapan layar. /ANTARA/ /

 

DESKJABAR – Pencemaran lingkungan sudah selayaknya menjadi perhatian kita bersama.

Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan pencemaran lingkungan, di antaranya mengurangi karbon yang emisinya paling tinggi dikeluarkan dari knalpot kendaraan.

Guna menekan pencemaran lingkungan itu, maka dibuatlah modul panduan tentang pendidikan air bersih, termasuk alam untuk guru beserta siswa.

Untuk itu, Suntory Garuda Beverage (SGB) telah meluncurkan panduan guru Mizuiku (MTG).

Baca Juga: Gunung Ciremai, Majalengka dan Kuningan, Gunung Tertinggi di Jawa Barat, Bertambah Jalur Pendakian

SGB telah bekerjasama dengan tempat edukasi di Adiwiyata, beserta Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), serta Kemdikbudristek supaya menghasilkan komponen panduan pendidikan ini.

Komponen ini memberikan panduan praktis tentang konservasi air, perencanaan, media, beserta konsep penilaian.

Presdir beserta Chief Executive Officer, PT Suntory Garuda Beverage, Neeraj Kumar Goyal mengemukakan hal itu pada konferensi pers daring, Rabu (14/12-2022).

Setiap tahapan pembelajaran bagi siswa terdapat dua set komponen.

Modul pertama untuk pendidik anak usia 5 hingga 8 tahun, juga pendidik lainnya yang mengajar anak usia 9 hingga 12 tahun, jelas Neeraj.

Baca Juga: Resep Terhindar dari Penyakit Paru-paru, dr Zaidul Akbar Sarankan Minum Ramuan Ini

Setiap set berisi empat tema yang mewakili area pembelajaran utama Mizuiku.

Masing-masing dari 4 modul itu mempelajari tentang area melindungi sirkulasi air.

Kemudian upaya pencegahan pencemaran air.

Melindungi resapan air dengan cara menanam pohon.

Selanjutnya menjaga kebersihan air beserta juga membuang limbah secara terpisah pada tempatnya.

Memang, pengetahuan mengenai tata cara menjaga air bersih serta kelestarian alam, menurut Kaban Penyuluhan beserta Pengembangan SDM KLHK, Ade Palguna, sudah semestinya diketahui oleh semua lembaga pendidikan.

Baca Juga: Pemain Persib David da Silva Berduka atas Kenyataan yang Menimpa Tim, 'Ini Pengalaman Terburuk'

Selama ini, guru sangat berperan dalam upaya mendidik para siswanya dengan menerapkan pengetahuan, kelestarian, konservasi, juga perlindungan alam.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari Antaranews.com, guru juga diharapkan dapat membentuk karakter beserta kepribadian anak sedini mungkin.

Adalah solusi menjaga alam beserta pendidikan generasi mendatang dengan memberikan panduan pendidikan beserta pelatihan untuk membekali guru dengan pengetahuan yang lebih mendalam.

Menurut Direktur Dikdas Kemdikbudristek, Muhammad Hasbi, komponen itu dipastikan guru untuk memberikan pelajaran materi tentang air bersih, juga pelestarian alam kepada siswa dengan berbagai cara.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Donat yang Empuk, Lembut, Mengembang, serta Anti Gagal

Misalnya, membawa para siswa untuk belajar di taman.

Yang nantinya diharapkan para guru tergugah inspirasinya, selanjutnya dapat menginspirasi para siswa, agar lebih peduli terhadap air bersih beserta alam sekitarnya, harap Hasbi.

Misalnya, komponen tersebut nantinya dapat menjadi acuan bagi para guru guna mengenalkan konsep beserta manfaat daur ulang.

Bahkan seorang guru dapat menjadi tuan rumah serta mengajarkan siswa berdebat mengenai kendala alam, beserta nantinya dapat mendorong siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya.

'Ilmu metode ini cukup efektif agar membuat siswa memahami, kita semua dipengaruhi oleh alam tanpa kecuali, dan oleh karena itu setiap individu mempunyai perannya masing-masing,' katanya.

Memelihara alam lingkungan dan menghabiskan waktu untuk mempelajarinya, itulah cara yang terbaik bagi mereka.

Cobalah ajak siswa ke taman kota, atau desa, sungai, pegunungan, tepian danau, hutan bakau, serta hutan agar berdampak besar pada perubahan cara pandang terhadap alam lingkungan.

Mizuiku juga sempat mengadakan upacara kelulusan terhadap 18.000 anak, termasuk 2.500 guru, serta 250 sekolah di seluruh nusantara, termasuk penobatan 2.400 anak 'Mizuiku Squad'.

Modul panduan guru Mizuiku tersebut adalah hasil kerja kolaboratif selama 12 bulan.

Mizuiku selanjutnya mengadakan training of trainers (ToT) terhadap sekitar 1.000 guru sekolah di Indonesia.

Kebanyakan dari mereka berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Sidoarjo, Pati, Banjarbaru, Gowa dan Makassar.***

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler