MENGERIKAN, Potensi Gempa Maha Dahsyat di Bengkulu, BMKG: Kekuatan Gempa 8,9 M, Tsunami Setinggi Pohon Kelapa

27 Agustus 2022, 18:20 WIB
Ilustrasi tsunami. Gempa maha dasyat berpotensi terjadi di Bengkulu disertai tsunami setinggi 15 meter /Pixabay/Schaferle

DESKJABAR- Bengkulu merupakan wilayah yang sering dilanda gempa, seperti pada beberapa waktu lalu gempa terjadi dengan kekuatan dahsyat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan seringnya gempa di Bengkulu tersebut tidak terlepas dari adanya potensi gempa yang maha dahsyat hingga mencapai 8,9 magnitudo.

Potensi ini jelas jelas nyata karena didapat dari hasil ilmiah, hanya saja kapan gempa 8,8 magnitudo tersebut terjadi, BMKG pun tidak memastikan hari H dan tanggalnya.

Baca Juga: 5 Objek Wisata Camping di Bogor Dengan Nuansa Alam Memanjakan Mata, Nomor 5 Ada Jembatan Gantung

Hanya saja berdasarkan kajian BMKG gempa Bengkulu dengan kekuatan 8,9 magnitudo tersebut diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.

Besarnya gempa tersebut tentu saja BMKG memperkirakan akan terjadi tsunami. Bahkan ketinggian ombak nya pun diprediksi setinggi pohon kelapa atau sekitar 15 meter.

Info adanya gempa maha dahsyat tersebut disampaikan Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu, Anang Anwar.

Secara tegas dia menyebutkan Bengkulu berpotensi terjadi gempa bumi dengan kekuatan maha dahsyat 8,9 magnitudo.

"Gempa 8,9 M itu menyebabkan terjadinya tsunami mencapai 15 meter," katanya dikutip DeskJabar dari Antara Sabtu 27 Agustus 2022.

Anang Anwar memaparkan lebih rinci mengenai proses gempa itu terjadi. Dijelaskannya bahwa gempa terjadi bila lempeng bumi yang berada di laut Kabupaten Mukomuko dan kepulauan Mentawai Sumatera Barat mengalami perpecahan.

Bengkulu sendiri adalah provinsi yang rawan karena dilalui oleh rangkaian gunun berapi. Indikasi itu memiliki peluang lebih tinggi untuk terjadinya gempa bumi berkekuatan maha dahsyat.

Di provinsi Bengkulu lah terjadinya pergeseran lempeng," katanya.

Baca Juga: BMKG: Potensi Gempa Maksimal 8,9 Magnitudo di Kabupaten Mukomuko Bengkulu, Masyarakat Diharap Waspada

Anang pun menginformasikan seperti itu bukan untuk menakut nakuti, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan.

Jadi masyarakat harus tetap tenag dan tidak panik terhadap prediksi dari BMKG tersebut.
Dia pun menyebut pernah dulu gempa besar melanda Bengkulu kira kira tahun 1844 dengan kekuatan gempa 8.4 magnitudo.

"Jika di Bengkulu gempa masyarakat jagan khawatir, malah dengan adanya gempa lebih bersyukur karena gempa terjadi tidak langsung sekaligus tapi secara perlahan lahan," ucapnya.

Potensi gempa tersebut membuat BMKG sendiri terus melakukan upaya untuk meminimalisir bila gempa itu terjadi salah satunya membentuk Konsorsium Gempa Bumi dan Tsunami Indonesia (KGTI).

Lembaga itu bertugas untuk memperkuat sistem peringatan dini terkait peristiwa gempa maha dahsyat tersebut.

Pembentukan KGTI sebelumnya disampaikan oleh Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati.
"Konsorsium ini sebagai respon BMKG terhadap kecenderungan aktivitas gempa bumi yang terus meningkat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir dan adanya fakta bahwa mekanisme pembangkit tsunami semakin kompleks," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan pembentukan KGTI tujuannya untuk meningkatkan kemandirian masyarakat Indonesia dalam menghadapi gempa hingga meminimalisir korban.

Baca Juga: KETIKA Brigadir J Bopong Putri ke Kamar saat Tidur di Sofa Kepergok, Om Kuat: Woi Ngapain, Jangan Sentuh Ibu

Dwikorita juga menyatakan pembentukan KGTI melibatkan sejumlah perguruan tinggi, diantaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Tak hanya itu ada pula pakar kebumian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga turut membidani pembentukan KGTI.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler