Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur Kembali Erupsi, Tercatat 14 Kali Gempa Letusan

11 Juli 2022, 09:04 WIB
Erupsi Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur. /itb.ac.id/

DESKJABAR – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan informasi, aktivitas vulkanis Gunung Semeru terus meningkat.

Aktivitas Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur, sebagaimana dilaporkan PVMBG sedikitnya tercatat 14 kali gempa letusan sejak kemarin, Minggu 10 Juli 2022.

Dilansir Deskjabar.com dari laman resmi PVMBG, Gunung Semeru tercatat 14 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-15 mm, dan lama gempa 50-58 detik, 2 kali terjadi gempa hembusan dengan amplitude 2-4 mm dan lama gempa 20-35 detik.

Baca Juga: SIM Keliling Bandung Tetap Buka Sepanjang Libur Hari Raya Idul Adha, Senin dan Selasa, 11-12 Juli 2022

Kemudian 4 kali gempa Tektonik jauh dengan amplitude 16-30 mm , S-P 16-21 detik dan lama gempa 22-63 detik, tulis PVMBG dilaman resminya.

Selain itu PVMBG juga melaporkan bahwa, Gunung Semeru tertutup kabut 0-III, asap kawah tidak teramati, cuaca sekitar gunung berawan, angin lemah menuju kearah barat.

PVMBG mengimbau kepada masyarakat di sekitar lereng gunung Semeru tidak melakukan aktivitas apapun di sector tenggara disepanjang Besuk Kobokan, sejauh kurang lebih 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat diimbau tidak boleh melakukan aktivitas apapun pada radius 13 kilometer dari puncak erupsi gunung Semeru karena berbahaya, tulis PVMBG.

Baca Juga: Lokasi Layanan SIM Keliling di Bogor, SIM Kamu Akan Berakhir Masa Berlakunya Segera Perpanjang Di Lokasi Ini!

Selain jarak tersebut, masyarakat juga dihimbau tidak melakukan aktivitas apapun pada radius 500 meter dari tepian sungai atau aliran sungai ( sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi dilanda meluasnya semburan awan panas dan banjir lahar hingga radius 17 kilometer dari puncak erupsi.

PVMBG juga menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar, dan awan panas, pungkasnya.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: PVMBG

Tags

Terkini

Terpopuler