DESKJABAR – Momen haru Atalia Praratya dan Ridwan Kamil mengenang putra pertamanya yang wafat dalam musibah terseret arus di sungai Aare, Swiss beberapa pekan lalu, bisa disaksikan dalam channel YouTube Najwa Shihab.
Cerita mengenang sang putra tercinta Almarhum Emmeril Kahn Mumtaz ini dibagikan oleh mereka untuk kali pertamanya ke khalayak publik setelah beberapa waktu lalu berselimut duka.
Atalia dan Ridwan Kamil menceritakan kembali beberapa momen tak biasa sebelum kejadian hingga peristiwa Eril terseret arus itu terjadi.
Atalia bercerita bahwa ia ada di lokasi sungai Aare saat Eril terseret arus sungai.
Baca Juga: Lebaran Haji Wukuf 9 Dzulhijjah: Hari Arafah Begitu Istimewa untuk Umat Islam, Begini Sabda Nabi
Sesaat sebelum Eril ingin berenang, Eril sempat melarang sang bunda untuk ikut terjun ke sungai Aare dikarenakan arus sungai yang sangat deras.
Ketika peristiwa itu terjadi, ada seseorang yang datang menghampiri Atalia mengabarkan bahwa Eril terbawa arus sungai dan seketika sang bunda langsung menghampiri adik Eril yaitu Zara dan juga kawannya yang sedang dalam kondisi panik dan gemetar.
Pada kondisi tersebut, Atalia dihadapkan pada kondisi dimana ia sedang merasa kalut, panik namun tetap harus berpikir jernih agar tidak salah langkah.
Sempat berpikir untuk terjun mengejar dan menolong sang putra, Atalia akhirnya mengambil sikap untuk lebih dulu menyelamatkan putri satu-satunya yang dalam keadaan syok dan juga panik saat itu.
Dalam kanal YouTube Najwa Shihab yang berjudul Ridwan Kamil, Atalia, dan Eril: Cinta Tak Terbilang yang tayang pada 6 Juli 2022, Atalia menceritakan juga bagaimana cara ia menerima takdir dan ketetapan Allah SWT sehingga bisa membuat dirinya bisa tetap tenang menghadapi musibah tersebut.
“Ketika itu saya berfikir bahwa oh ini yang dinamakan ajal gitu kan, ajal itu sudah ditentukan sejak di dalam kandungan maka ketika Allah SWT berkehendak untuk mengambil yang menjadi milik Nya tidak ada alasan apapun, bagaimana Allah saja. Oh kalau begitu memang sudah waktunya.” Kata Atalia.
Dalam tangis haru, Ridwan Kamil bercerita betapa bahagianya ia saat menemukan Eril dalam keadaan sempurna dan harum tumbuhan karena diluar ekspektasi yang ia pikirkan mengenai kondisi jenazah yang tenggelam berhari-hari.
Kang Emil mengaku bahwa dua mukjizat kecil yang membuatnya merasakan bahagia adalah ketika sang putra tercintanya mendapatkan hak setelah wafat dapat dipenuhi yaitu dimandikan oleh Kang Emil dan yang kedua adalah dikafani, serta dapat diazankan oleh Kang Emil di telinga kiri Eril.
Ridwan Kamil dan Atalia merasa bahagia karena mereka merasa urusan mereka mulai dari pencarian sampai memakamkan Eril selalu dimudahkan.
Kabar duka mengenai hilangnya Eril di sungai Aare datang disaat Ridwan Kamil harus melaksanakan berbagai aktivitas dan agenda penting, saat harus berjauhan dari keluarga dan seakan tak ada waktu yang dapat digunakan untuk merasakan duka mendalam.
Dalam tangis Atalia juga bercerita pilunya saat melihat kartu keluarga yang ia terima bersama dengan akta kematian Eril, karena nama Eril sudah tidak ada dalam Kartu Keluarga Ridwan Kamil.
Atalia belum siap menerima bahwa secara administratif nama Emmeril Kahn Mumtaz dalam kartu keluarga tidak boleh dicantumkan kembali karena sudah wafat.
Dari apa yang dialami Ridwan Kamil dan keluarga dalam kejadian Eril, ia memahami bahwa hal yang paling berharga dalam hidup adalah sebuah kebaikan yang akan menjadi bekal bagi putra tercintanya.
Baca Juga: Kemensos Cabut Ijin PUB ACT, Diduga Melakukan Pelanggaran Peraturan
Karena, benih kebaikan di dunia akan menjadi jutaan doa.***