Buya Syafii Meninggal Dunia, PP Persatuan Islam Sampaikan Doa untuk Ketua Umum PP Muhammadiyah 1998-2005

28 Mei 2022, 11:47 WIB
Semoga almarhum Buya Syafii mendapat tempat yang mulia di sisi Allah /Tangkapan layar / Muhammadiyah.or.id/

DESKJABAR - Buya Syafii seperti diketahui wafat pada Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Buya Syafii sapaan akrab Prof Dr KH Ahmad Syafii Maarif adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1998-2005.

Terkait hal itu, keluarga Besar Persatuan Islam atau Persis menyampaikan ungkapan duka yang mendalam atas wafatnya Buya Syafii.

Baca Juga: Penonton Badarawuhi KKN di Desa Penari Mulai Turun, Penyebabnya Diduga karena Ini, tapi Rekor Tetap Tercipta

PP Persatuan Islam pun menyampaikan doa takziah atas wafatnya salah satu tokoh bangsa ini.

Semoga almarhum Buya Syafii mendapat tempat yang mulia di sisi Allah.

Dilansir DeskJabar.com dari https://persis.or.id/ Sekretaris Umum PP Persatuan Islam Dr H Haris Muslim menyampaikan bahwa Buya Syafii merupakan sosok cendekiawan muslim yang moderat dan berpikiran maju.

Haris Muslim, Sekretaris Umum Persatuan Islam menyampaikan doa semoga kontribusi Buya Syafii untuk umat dan bangsa dicatat Allah SWT.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Liverpool Vs Real Madrid Final Liga Champions Eropa 2021/2022, Siapa Juaranya?

“PP Persatuan Islam turut berduka cita atas wafatnya beliau menyampaikan doa semoga kontribusi almarhum untuk umat dan bangsa dicatat sebagai amal shaleh di sisi Allah SWT,”ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Umum Persatuan Islam, Dr H Jeje Jaenudin menyebutkan, Buya Syafii adalah yang bijak.

“Buya Syafii adalah sosok yang amat bijak, bersahabat, sederhana, dan terbuka,”ujarnya.

“Beliau memiliki komitmen yang sangat kuat dalam menjaga integrasi bangsa,”ujarnya lagi.

Baca Juga: Inilah 4 RATU VOLI PUTRI Versi Media Vietnam SEA Games 2022, Yolla Yuliana Mengiris Hati dan Isak Tangis

Profil Singkat Buya Syafii Maarif

Buya Syafii lahir pada 31 Mei 1935 di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau.

Ayahnya adalah saudagar bernama Ma’rifah Rauf Datuk Rajo Malayu.

Sedangkan ibunya Fathiyah meninggal dunia ketika Buya Syafii baru berusia 18 bulan.

Buya Syafii bersekolah di Sekolah Rakyat atau SR.

Buya Syafii belajar agama dari Madrasah Ibtidaiyah atau MI Muhammadiyah sepulang sekolah di SR.

Baca Juga: KASUS SUBANG MENGEJUTKAN! Yosef Subang Sebut HERI SUSANTO, FREDY hingga SUBANG HIJAU, ADA APA?

Buya Syafii tamat SR pada 1947 tanpa ijazah sebab saat itu masih terjadi perang revolusi kemerdekaan.

Diketahui, setelah selesai menamatkan pealajran di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Balai Tangah, Lintau, Buya Syafii yang saat itu berusia 19 tahun pada 1953 merantau ke Yogyakarta.

Buya Syafii melanjutkan pendidikan ke Madrasah Muallimin Yogyakarta sampai tahun 1956.

Di Muallimin, Buya Syafii aktif dalam organisasi kepanduan Hizbul Wathan dan pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Sinar.

Pada usia 21 tahun, Buya Syafii berangkat ke Lombok memenuhi permintaan Konsul Muhammadiyah dari Lombok.

Baca Juga: Sedih Hajat Sulit Terkabul? Cukup Lakukan Sedekah di Waktu Ini Agar Cepat Dikabulkan Allah SWT

Buya Syafii diminta untuk menjadi guru di sebuah kampung bernama Pohgading sampai tahun 1957.

Buya Syafii lalu melanjutkan pendidikan di Universitas Cokroaminoto, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP UNY, Universitas Ohio Amerika Serikat hingga Universitas Chicago, Amerika Serikat.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Persis.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler