Pasukan Gabungan TNI dan Polri Telah Tiba di Papua untuk Memburu Teroris

1 Mei 2021, 20:22 WIB
Pasukan TNI dan polisi yang mulai dikirimkan ke Papua untuk memburu teroris /Antara

DESKJABAR - Pemerintah Indonesia mulai mengirim pasukan gabungan yang terdiri TNI dan polisi ke Papua untuk memburu teroris. 

Pasukan gabungan TNI dan Polri telah tiba di Ilaga, Kabupaten Puncak, untuk memburu kelompok teroris di Papua.

Pasukan gabungan TNI dan Polri sejak Sabtu, 1 Mei 2021, pagi mulai dikirim ke Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, guna mengamankan kegiatan masyarakat sekaligus memburu kelompok bersenjata yang sekarang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.

Kepala Satuan Tugas Humas Nemangkawi, Komisaris Besar Polisi Iqbal Alqudusy, di Timika, Sabtu, mengatakan, kehadiran personel gabungan itu di wilayah Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak itu sebagai representasi negara di tengah masyarakat setempat.

Baca Juga: Kenapa Mudik Lebaran 2021 Dilarang, Berikut Ini Alasan Pakar

"Pada Sabtu pagi tadi pasukan TNI dan Polri telah tiba di Distrik Ilaga dalam rangka melakukan pengamanan kegiatan masyarakat maupun pengejaran tehadap KKB yang sekarang ini telah disebut sebagai Kelompok Teroris," kata dia, dikutip Antara.

Ia menyebutkan bahwa pengiriman pasukan TNI dan polisi ke Ilaga itu tidak lepas dari semakin masifnya kelompok bersenjata menebar teror dan kekerasan terhadap masyarakat maupun aparat keamanan.

Puncak dari gangguan keamanan oleh mereka yaitu yakni dengan gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Minggu (25/4).

Sebelumnya kelompok bersenjata di Papua telah membunuh dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga, dan seorang tukang ojek serta seorang pelajar SMA di Distrik Ilaga.

Baca Juga: Ini Tiga Wilayah Utara Jawa Tengah yang Menjadi Bidikan Larangan Mudik Lebaran 2021

Terbaru, satu personel Brigade Mobil Kepolisian Indonesia atas nama Bhayangkara Satu (Anumerta) I Komang Wira Natha, juga gugur saat kontak tembak dengan kelompok bersenjata di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Selasa (27/4).

"Dengan semakin masifnya kelompok ini menebar teror maka mendorong pemerintah mengambil sikap tegas dengan mengganti istilah KKB menjadi teroris," kata Alqudusy.

Sejauh ini, katanya, situasi keamanan di Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, cukup kondusif, masyarakat setempat tetap beraktivitas sebagaimana biasanya.

Antara

Baca Juga: Mudik Lebaran, Ini Pemandangan Khas dan Nostalgia Zaman Dahulu

Konsentrasi kekuatan

Pejabat Kepala Polres Puncak, Komisaris Polisi I Nyoman Punia, mengakui situasi keamanan di wilayah Distrik Ilaga dan Kabupaten Puncak pada umumnya masih kondusif.

"Sampai saat ini situasi keamanan di Ilaga masih normal-normal saja, tidak ada hal-hal yang menonjol. Demikian pun di Bandara Ilaga, penerbangan lancar-lancar saja. Sementara di Pasar Ilaga, seperti biasanya warga tetap berjualan, ada banyak juga warga masyarakat yang datang ke pasar untuk membeli berbagai barang kebutuhan pokok," kata dia.

Baca Juga: Kabar Gembira, Universitas Pasundan Bandung Bangun Tiga Masjid dan Sebuah Rumah Sakit

Sejumlah faksi kelompok bersenjata yang saat ini dilaporkan kini mengonsentrasikan kekuatannya di Markas Lumawi, Distrik Ilaga Utara.

Markas Lumawi itu diketahui menjadi markas sejumlah gembong mereka, di antaranya Lekagak Telenggen, Militer Murib, dan lain-lain. Jarak tempuh dari Ilaga ke Markas Lumawi sekitar dua jam perjalanan menggunakan mobil melewati gunung terjal dan sungai.

Pada Selasa (27/4), tim gabungan TNI dan polisi yang hendak merangsek masuk ke Markas Lumawi dicegat kelompok bersenjata di sekitar Olenki.
Kontak tembak antara mereka dengan kelompok bersenjata itu pun tak terhindarkan.

Dalam insiden itu, satu polisi dari Brigade Mobil Kepolisian Indonesia dari Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, gugur, sementara dua orang lain terluka dan kini dirawat intensif di RSUD Mimika. ***
 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA

Terkini

Terpopuler