DESKJABAR – Para penghoni senjata senapan angin banyak jumlahnya di Kota Bandung dari berbagai jenis. Sebagian diantara para penghobi senapan angin tersebut, juga memiliki hobi berburu dengan target sasaran disesuaikan jenis senapan angi digunakan.
Di Bandung, para penghobi senapan angin ada yang tergabung sejumlah klub menembak, maupun hanya sekedar keperluan pribadi hobi menembaki hama. Rata-rata, senapan angin dipergunakan adalah mimis kaliber 4,5 mm, yang legal dan bebas sesuai perundangan di negara Indonesia.
Ada pun kegiatan hobi berburu menggunakan senapan angin, biasanya banyak dilakukan pada Juni sampai Agustus. Sebab, pada bulan-bulan dimaksud, adalah waktu-waktu dimana sejumlah hama tanaman dan hewan berbahaya muncul, dan menjadi bahan buruan hobi menembak.
Sejumlah jenis senapan angin digunakan misalnya jenis uklik yang umum digunakan untuk menembak tikus got, ular ukuran kecil sampai sedang, atau burung-burung. Ada juga jenis PCP (pre charge pneumatic), yang digunakan menembak babi hutan, kijang, kelelawar besar, ular ukuran besar, dsb.
Baca Juga: Atlet dan Hobi Menembak Senapan Angin Gelar Latihan Bersama di Bandung
Mengamankan tanaman pertanian
Salah seorang pegiat hobi menembak dengan senapan angin dari Perbakin di Bandung, Oktav Phasa Djajadisastra, Senin, 17 Juni 2024, menyebutkan, belakangan ini, terutama pada musim sedang banyak hama, cukup banyak penghobi senapan angina melakukan aktivitas hobi berburu.
Menurut Phassa Djajadisastra, sebagian masyarakat di pelosok gembira jika ada sejumlah penghobi menembak pakai senapan angin berburu. Sebab, yang menjadi sasaran tembak adalah babi hutan, kelelawar besar, bajing, tikus, dan ular, yang merupakan hama tanaman pertanian dan hewan berbahaya.
Gambaran demikian dibenarkan oleh salah seorang pebisnis ubi jalar di Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Aweng, yang menyebutkan, momen berburu babi hutan menggunakan senapan angin banyak dilakukan pada Juni sampai Agustus.