Petani Penggarap Sawah di Bungursari Tasikmalaya Jawa Barat, Masuki Masa Tanam Padi Kedua

- 22 April 2024, 15:30 WIB
Sejumlah buruh sedang menanam benih padi (tanur) di daerah Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin 22 April 2024./Dindin Hidayat/DeskJabar.com/
Sejumlah buruh sedang menanam benih padi (tanur) di daerah Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin 22 April 2024./Dindin Hidayat/DeskJabar.com/ /



DESKJABAR - Petani penggarap sawah di daerah blok Pamijahan, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya Jawa Barat mulai menanam benih padi masa tanam kedua di tahun 2024.

Pantauan DeskJabar.com dilapangan, para buruh yang umumnya kaum perempuan itu sudah mulai menanam padi (Sunda ; tanur) sejak pagi hari secara berpindah-pindah dari blok sawah yang satu ke blok lainnya.

Menurut Ujang Didi, petani penggarap sawah yang juga kordinator buruh, pekerjaan penanaman benih padi kali ini merupakan yang kedua di tahun 2024 setelah masa panen di bulan sebelumnya.

Baca Juga: Upaya Pelatih RANS Nusantara FC Alfredo Vera Jauhi Degradasi ke Liga 2, Saat Lawan PSIS Semarang Hari Ini

"Ya, hari ini kami mulai menanam kembali padi untuk masa tanam kedua. Sebelumnya dilakukan pada akhir tahun sekitar Desember 2023," ujar Ujang kepada DeskJabar.com, Senin 22 April 2024 pagi.

Ujang mengatakan, jumlah buruh untuk menaman padi di area sekitar 180 bata itu sebanyak 8 orang. Dalam satu tahun dari sawah garapannya itu Ia mampu memanen gabah hingga tiga kali karena mendapat pasokan air yang  cukup.

Meski begitu, usia panen padi jenis Impari 32 yang ditanamnya itu sangat tergantung juga pada kondisi cuaca.

Berbagi Hasil



Sebagai petani penggarap sawah kata Ujang, hasil panennya nanti akan berbagi dengan pemilik lahan. Sebelumnya ia sendiri harus mengeluarkan berbagai biaya mulai dari mengolah lahan, biaya buruh tanam, dan lainnya.

Meski bagitu ia bersyukur setiap panen hasilnya masih cukup untuk menyambung hidup keluarganya. "Alhamdulillah, meski tak besar namun cukup buat menyambung hidup keluarga," tutur Ujang.

Ujang yang juga turut membantu menanam padi bareng istrinya Enok Juariah berharap harga gabah terus membaik agar ekonomi keluarganya bertambah.

"Kemarin harga gabah bagus dikisaran Rp600 ribu/kwintal, tapi sekarang katanya turun lagi," tambah Ujang.

Baca Juga: Kode Redeem FF Reward Gratis, Kuy Jajal Evo Gun G18 Ultimate Achiever, Evo Bundle The Paradox Kapan Rilis?

Ia juga berharap kepada pemerintah khususnya presiden baru agar memerhatikan nasib petani di daerah khususnya harga pupuk.

"Saya berharap kepada pemerintah harga pupuk khususnya bisa lebih murah dan cara mendapatkannya mudah," harap kakek bercucu 3 itu.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x