Network
DESKJABAR - Boleh jadi tak banyak daerah di Jawa Barat yang memiliki kampung unik dimana banyak rumah warganya yang "terapung" atau dibangun di atas kolam ikan.
Namun begitu, di Kampung Cilenga, Desa Selawangi, Kecamatan Sariwangi, Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat tak sedikit rumah warga yang menclok di atas kolam-kolam ikan.
Rumah-rumah di atas kolam di Kampung Cilenga Tasikmalaya Jawa barat itu dibangun beralas bongkahan-bongkahan coran semen yang ditanam ke dalam tanah kolam ikan tersebut.
Kolam-kolam ikan itu tak saja berada di kolong rumah-rumah warga, namun juga ada yang berada di halaman rumah, belakang, samping, atau disela-sela antar rumah warga dengan ukuran berbeda-beda.
Baca Juga: Melacak Jejak Ridwan Kamil di Pangandaran: Pembangunan Jembatan Rp72 Miliar Ini Molor
Malahan bagi warga yang memiliki lahan kolam yang cukup luas bisa dimanfaatkan untuk acara mancing bersama saat liburan akhir pekan atau refreshing.
Pantauan DeskJabar.com Minggu, 7 Januari 2024, di kampung yang tenang nan berlimpah air tersebut, hampir di setiap gang atau jalan yang dilalui dengan mudah kita bisa menemukan kolam-kolam ikan.
Kolam-kolam itu berisi berbagai jenis ikan seperti mujair, mas, patin, lele, gurame, dan lainnya. Ada juga warga yang menanam hias berjenis koi, ikan kafiat, balashark, maupun ikan sungai.
Bila malam tiba, suasana dikampung yang berada tak jauh dari kaki Gunung Galunggung itu terasa tenang, hening dan udaranya sejuk.
Kita juga dibuat semakin betah saat mendengar suara kucuran air yang keluar dari pancuran atau solokan ke kolam-kolam ikan mereka.
Baca Juga: Kata Buya Yahya, Ini Doa Pendek Membayar Hutang: Biarpun Hutang Segunung, Allah Akan Bantu Melunasi!
Air Berlimpah
Dede Zeni warga kampung Cilenga mengatakan, banyak warga yang memanfaatkan ruang untuk dibuatkan kolam ikan karena sumber air di kampungnya cukup berlimpah.
"Ya, di sini banyak warga yang memanfaatkan lahan disekitar rumahnya untuk dibuat kolam ikan karena sumber airnya berlimpah," ujar Dede.
Menurut Dede, air di kampungnya tak pernah kurang atau kering meski musim kemarau panjang karena sumbernya berada di kaki Gunung Galunggung.
"Pernah kemarau hingga 6 bulan, namun air ke Kampung kami tak pernah kurang," kata Dede.
Dede juga menuturkan ikan-ikan yang ditanam warga itu tak hanya dikonsumsi sendiri namun juga di waktu-waktu tertentu dapat dijual untuk menambah pendapatan ekonomi keluarganya.
Baca Juga: Kata Buya Yahya, Membaca Al Quran Bisa Menjadi Maksiat: Kok Bisa? Ini Penjelasannya
Sumber air
Dihubungi terpisah, Kades Selawangi Aha Nugraha membenarkan warganya di kampung Cilenga banyak yang memanfaatkan lahan rumahnya untuk dijadikan kolam ikang.
"Ya, banyak warga kami yang memiliki kolam ikan disekitar rumahnya dengan memanfaatkan air yang melimpah.
Kades Aha juga menjelaskan beberapa sumber air yang mengalir ke Kampung Cilenga diantaranya berasal dari Sungai Cikunten.
Sementara sumber air utamanya berasal dari Gunung Galunggung
"Kalau sumber air berasal dari daerah Ciceri, dekat kaki Gunung Galunggung," ucap Aha.***
