DESKJABAR - Ada benarnya terkadang usia dan jarak tak menjadi sebuah persoalan serius bagi seseorang untuk terus berjuang mencari nafkah demi keluarga dan orang-orang tercintanya.
Hal itu pula yang dilakukan Soma, 72 tahun pedagang kacang tanah sangrai asal Desa Neglasari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Soma yang memiliki 7 anak dan 20 orang cucu itu setiap akhir pekan berjualan kacang tanah sangrai di tempat yang cukup jauh dari rumah tinggalnya yakni di Kota Tasikmalaya.
Di Kota Tasikmalaya, Soma biasa menjajakan jualannya di sekitar Alun Alun Kota Tasikmalaya, Taman Kota, Komplek Dadaha, Cibeurem, dan lainnya.
Baca Juga: MEMASUKI Musim Hujan, Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Dilanda Bencana Hidrometeorologi
Iapun memulai aktivitasnya pada setiap Sabtu dan kembali ke rumahnya pada hari Minggu dengan menggunakan jasa angkutan umum elf atau bus.
"Abah setiap Sabtu pagi berangkat dari Limbangan pakai elf dan berjualan di Tasik sampai hari Minggu," ujarnya saat bincang santai dengan DeskJabar, di Alun Alun Kota Tasikmalaya, Sabtu, 25 November 2023 lalu.
Sambil sesekali melayani pembeli, Soma bercerita setiap berangkat berdagang membawa sekitar 400 ratus bungkus kacang sangrai dan dijual dengan harga 2.500/bungkusnya.
Kata Soma, barang dagangannya itu merupakan hasil olahan keluarga sedangkan bahan bakunya ia beli dari pasar baik di Tasik maupun di derahnya di Limbangan.