KERETA CEPAT Segera Diresmikan, Tol Getaci Dimulai 2024, Apakabar Proyek LRT Bandung Penghubung Teggalluar?

- 11 Juli 2023, 09:06 WIB
Inilah kawasan yang akan dibangun Junction Gedebage sebagai titik awal Tol Getaci, yang lokasinya berdekatan dengan jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung. Di sekitar kawasan inipula akan menjadi rute LRT yang menghubungkan Stasiun Tegalluar dengan Kota Bandung.
Inilah kawasan yang akan dibangun Junction Gedebage sebagai titik awal Tol Getaci, yang lokasinya berdekatan dengan jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung. Di sekitar kawasan inipula akan menjadi rute LRT yang menghubungkan Stasiun Tegalluar dengan Kota Bandung. /YoiuTube Kang Tamim Channel/

Proyek LRT Bandung

Proyek LRT atau light rail transit Bandung sudah lama disebut-sebut akan menjadi sarana pendukung dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirtoatmodjo mengemukakan bahwa operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung nantinya akan terhubung dengan LRT Bandung.

Baca Juga: PPDB SMP di Bogor Diumumkan Hari Ini, Bima Arya: Pendaftar Didiskualifikasi Silahkan Daftar ke Sekolah Swasta!

"Kita Juni sudah full operation secara teknis cuma kan kita biar untuk kado ulang tahun 17-an dan digabung sama LRT supaya langsung nyambung nanti," ujarnya di Kompleks DPR Jakarta, pada Senin  3 April 2023.

Pada Tahun 2019, Sekda Jabar saat itu, Iwa Karniwa mengemukakan bahwa pembangunan LRT Bandung akan rampung bersamaan dengan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta Bandung. Namun dalam kenyataannya, di saat proyek KCJB sudah rampung dan hanya menunggu peresmian pada 18 Agustus 2023, proyek LRT tak ada kejelasannya.

Padahal, pada tahun 2019 konsorsium yang akan melaksanakan proyek LRT Bandung tersebut sudah ada yakni PT. KAI, Wika, PT.PSBI, PT Jabar Moda Transportasi (JMT), dan PT KCIC.

LRT trase Stasiun Tegallluar merupakan Trase 1 dengan rute Stasiun Tegalluar hingga Leuwipanjang yang nantinya akan menjadi sentralnya. Trase 1 ini akan membentang sepanjang 15 kilometer dengan double track.

Proyek yang direncanakan akan menghabiskan investasi Rp 4,1 triliun itu, akan menggunakan skema business to bussines (B2B) tanpa melibatkan APBN atau APBD. Semua pembiayaan akan dipenuhi oleh konsorsium pelaksana pembangunan.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x