Dadan Ahmad Sofyana Sebut Tong Kosong Nyaring Bunyinya, Guru SMA Miliki Kekurangan Kurikulum Merdeka Dirancang

- 30 Mei 2023, 08:36 WIB
Kepala SMAN 7 Kota Tasikmalaya, Drs. Dadang Ahmad Sofyan MPd (kanan) berdampingan dengan KCD XII Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Suryadin S.Pd (kiri) saat membuka Workshop Kurikulum Merdeka
Kepala SMAN 7 Kota Tasikmalaya, Drs. Dadang Ahmad Sofyan MPd (kanan) berdampingan dengan KCD XII Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Suryadin S.Pd (kiri) saat membuka Workshop Kurikulum Merdeka /Budi S Ombik/DeskJabar.com/

DESKJABAR - Kepala SMAN 7 Kota Tasikmalaya,  Drs. Dadan Ahmad Sofyan, M.Pd di hadapan para guru mengingatkan, jangan tong kosong nyaring bunyinya menghadapi IKM.

 

Tong kosong nyaring bunyinya menghadapai IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) diutarakan di depan para guru saat membuka Workshop Optimalisasi Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 7 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2023/2024.

Ungkapan tong kosong nyaring bunyinya pun berkali kali dilanjutka menggunakan bahasa asing, yang intinya berkata mampu tapi dalam kenyataan sulit menghadapinya.

Ungkapan Bahasa Inggris

 

Seperti yang dikatakan dengan bahasa inggris "overthinking ficks" (tiga berfikir saya bisa).  "Overconfident" (banyak orang yang mengungkapkan saya bisa).

Tetapi yang lebih hebat lagi apabila dia merasa selalu bisa, selalu mampu namun pada kenyataannya nol.

Pihaknya kembali menyebut istilah dengan bahasa inggris  "offcost, i now everything" (bisa).

"Saya tahu apapun namanya tetapi pada saat konvendensinya bergerak, apakah saya bisa untuk mengerjakan itu berdasarkan pikiran," kata Dadan Ahmad Sofyan.

Sementara Acara Workshop Optimalisasi Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 7 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2023/2024 , digelar selama 3 hari dari 29-31 Mei 2023.

 

Baca Juga: Inilah Sosok Energik Tak Pancarkan Pejabat, Dedi Suryadin: Penguasaan Kurikulum Merdeka Penting

Acara itu dilaksanakan di kampus SMAN 7 Jl. Air Tanjung No.25 Kota Tasikmalaya.

Dadan Ahmad Sofyan menyebutkan, inti dari hal tadi, bahwa semakin ke sini kopetensinya tinggi, kompidennya  tinggi, "complicated" (tidak mudah), sehingga dia tidaklah termasuk orang yang "overconfident."

"Tidaklah menjadi orang yang "overthinking" bahwa dia kumplit. Ini sengaja saya angkat karena IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) bukan barang mudah tetapi bukan pula  barang yang susah," tuturnya.

Di sini, tambahnya, bisa kita kerjakan dengan penguatan kompetensi diri kita dengan melibatkan kepercayaan diri, bahwa kita bisa.

 

 Baca Juga: Kurikulum Merdeka Mutlak Dikuasai Guru, SMAN 8 Kota Tasikmalaya Gelar Workshop, Ini Harapannya

Tujuan IKM

Sementara itu pemateri IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka), Cece Sutia, M.Pd di acara itu menyebutkan salah satu tujuannya adalah memperbaiki literasi durasi dan membaca.

Maka diluncurkanlah Kurikulum Merdeka di tahun 2024, jadi saat ini sedang dilakukan uji coba. Dan semua instrumen terkait perencanaan pembelajaran sedang disusun.

"Finalisasinya di bulan Juni akan beres sehingga saat bapak ibu mengaku tidak paham menyusun modul ajar sendiri, silahkan  gunakan yang dari kementrian," kata Cece.

 

Yang penting, lanjutnya, di dalam kelas berubah. Jadi ada perubahan di dalam kelas bukan hanya sekedar administrasi saja.

Kemudian, kata Cece, berkurangnya kemajuan belajar akibat pandemi. Di sinilah pemerintah meluncurkan kurikulum merdeka.

"Disamping mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi. Jadi bapa ibu guru harus tahu bagaimana siswa siswi melanjutkan studi ke universitas, baik negeri atau swasta," tuturnya.

Jika guru belum memahami bagaimana melanjutkan studi siswa siswi, kata Cece, baik ke PTN atau PTS itu artinya bapa ibu masih memiliki kekurangan sebagai guru SMA.

Diakui Cece, masih banyak guru yang belum memahami terkait pengajuan beasiswa pendidikan.

Ciri IK

Di sisi lain, Cece menyebutkan, alam Kurikulum Merdeka, ada beberapa ciri khas,.diantaranya pembelajaran berbasis project atau dikenal dengan istilah project pemuatan profil pelajar Pancasila.

"Di  saat project, tidak diperkenankan bapa ibu ngomongin cabang pembelajaran, tidak diperkenankan ngomongin materi pembelajaran bapa ibu sendiri," cetus cece.

Selanjutnya, ucap Cece, fokus pada materi esensial. Jadi di IKM ini materi sangat sederhana.

Dan yang terakhir adalah fleksibel. Ini artinya, kata Cece, jam pelajaran  IKM bukan per minggu tapi per tahun.

"Dan kedalaman materi disesuaikan dengan kemampuan siswa siswi di sekolah masing masing," tuturnya.*** 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x