Network
DESKJABAR – Pemerintah kota (Pemkot) Bogor menjelang berakhirnya masa jabatan Bima Arya dan Dedie A Rachim terus kejar target dalam pembangunan, salah satu merevitalisasi sejumlah pasar di kota Bogor.
Sejumlah pasar di kota Bogor direvitalisasi oleh Pemkot Bogor, salah satunya pasar Induk Jambu Dua, yang akan diubah menjadi pasar modern, sehingga yang asalnya pasar ini terlihat kumuh, dengan direvitalisasinya menjadi pasar yang bersih dan modern.
Diketahui, pasar induk jambu dua sebelumnya dibangun oleh Pemkot Bogor, untuk menampung para pedagang eks Ramayana (yang saat ini jadi mall Bogor Trade Mall), ratusan pedagang yang terdiri dari pedagang sayur mayur, daging, beras dan buah buahan sejak beberapa tahun terakhir berjualan di pasar ini.
Revitalisasi Pasar Induk Jambu Dua
Baca Juga: Pertokoan Sentral Dramaga Bogor Hangus Terbakar, Api Diduga Berasal Dari Korsleting Listrik
Dalam tayangan video yang diunggah di Instagram @bimaaryasugiarto, terlihat Wali Kota Bogor, Bima Arya meninjau lokasi pasar Induk Jambu dua, yang tengah dilakukan pembongkaran.
Dalam kunjungannya Bima Arya didampingi, Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakkir, Kepala Dinas KUKM Dagin, Atep Budiman, bersama – sama meninjau titik lokasi pembangunan, termasuk akses jalan pengunjung, lokasi pedagang, lahan parkir dan jalur transportasi umum.
Dalam keterangan tertulisnya di Instagram, Bima Arya Sugiarto menerangkan, pembangunan ulang pasar induk jambu dua, merupakan bagian dari program penataan pasar secara menyeluruh di kota Bogor
“Saya cek, insya Allah sesuai jadwal, selambatnya – lambatnya pada bulan Desember 2023 sudah rampung,” ujarnya.
Penataan pasar secara menyeluruh lanjut Bima, dimulai dari pembangunan pasar induk jambu dua, ada keterkaitan dengan pasar –pasar lain di kota Bogor.
Pasar Bogor dibongkar pedagangnya dipindah ke pasar induk jambu dua
“Kita dahulukan pembangunan pasar ini, sebab nanti pasar Bogor akan kita bongkar antara bulan Oktober – November yang akan datang, pedagang pasar Bogor diberikan opsi untuk pindah kesini, jumlahnya sekitar 800 orang, jadi totalnya dengan jumlah pedagang yang sudah ada di pasar ini menjadi 1.000 orang,” katanya.
Daya tampung Pasar Induk Jambu Dua
Baca Juga: Trans Pakuan Bogor dan Trans Jakarta Kerjasama, Bima Arya : Empat Kebijakan Re-Distribusi Fungsi
Daya tampung pasar induk jambu dua setelah direvitalisasi dapat menampung 1.141 pedagang dari kondisi sebelumnya hanya dapat menampung sebanyak 300 pedagang.
“Semua pedagang dapat tertampung, tidak ada lagi yang berjualan di luar pasar, lebih tertib dan rapi,” tegasnya.
Kemudian iya juga berharap pembangunan pasar Induk Jambu Dua tepat waktu, sesuai rencana yang sudah ditargetkan, agar kemudian dilanjutkan dengan pembongkaran pasar Bogor.
Pasar Induk Jambu Dua, lanjut Bima, mengusung konsep sebagai pasar bersih atau pasar modern dengan penataan di dalam pasar, jalur pengunjung, area parkir, jalur transportasi umum,serta dilengkapi dengan tempat bongkar muat barang.
“Selama proses pembongkaran dan pembangunan, para pedagang pasar induk jambu dua masih bisa berjualan tak jauh dari lokasi pasar,” katanya.
Masih dalam tayangan video, Bima Arya juga sempat menyapa para pedagang di pasar Induk Jambu Dua.
Bima bertanya kepada salah seorang pedagang telur, Berapa harga telur per kilogram? Dijawab pedagang, Rp 32.000/kilogram
Lalu Bima arya menimpali lagi, waduh lagi mahal yah, kemudian pedagang itu pun berkomentar iya nih pak, sembako tolong diturunin harganya, pusing jualnya.
Diakhir masa jabatannya salah satu yang dikerjakan Bima Arya dan wakilnya Dedie A Rachim, selain pembangunan jembatan Otista Bogor, juga merevitalisasi pasar induk Jambu dua, pasar Bogor, pasar Sukasari, Pasar Merdeka dan penataan kembali pasar kebon kembang (Pasar Anyar).***
