Disebutkan, bahwa fenomena cuaca adalah indikasi segera memasuki musim kemarau. Pertumbuhan awan dan hujan akan berkurang. Kondisi tutupan awam berkurang, sehingga intensitas radiasi matahari maksimum menyebabkan cuaca sangat terik pada siang hari.
Tetapi pada kondisi sekarang, terjadi dinamika atmosfer sedang tidak biasa. Kondisi panas terik bukan disebabkan gelombang panas yang biasa.
“Semakin tinggi angkanya, semakin tinggi resiko kerusakan kulit dan mata,” ungkap pihak Diskominfo Kota Bandung, melalui Instagram @bandungsiaga112, Senin, 1 Mei 2023 malam.
Baca Juga: Pohon Asem di Majalengka, Kini Jadi Penghasilan Rejeki Jatuhan Bagi Warga