Dari dunia teknis alam nyata, pemerhati kriminal, Anjas Asmara dan Jack Batubara tetap membahas kasus Subang.
Anjas Asmara yang mantan reporter televisi swasta itu, diketahui juga membahas kasus lainnya, yaitu kematian Tangmo Nida (artis Thailand) dan Ferdy Sambo.
Anjas juga menepis anggapan publik awam yang menyangka jika dari pembahasan lewat YouTube mendapat banyak uang.
“Ini lebih karena jiwa sosial untuk kasus Subang, kalau netizen menganggap karena uang, itu konyol,“ ujarnya melalui streaming YouTube Anjas Asmara, ANC4MAN K0NY0L DIBALIK KASU5 BRIGADIR J, SUBANG & TANGMO NIDA YG KALIAN GAK TAU !! , pada Sabtu, 31 Desember 2022.
Baca Juga: Kasus Subang, Asyiknya Ngopi di Warung Sebelah Rumah TKP Pembunuhan di Jalancagak
Anjas juga menyebutkan, bahwa jika dihitung-hitung pendapatan dari YouTube, dirinya masih rugi besar. Termasuk dalam membahas kasus Subang.
Dikatakan, seandainya publik Indonesia mengetahui, peralatan ngevlog dirinya itu modal sampai ratusan juta rupiah. Tetapi, harga CPM (cost per mill/tarif iklan) YouTube di Indonesia itu sangat rendah.
Dari kalangan YouTuber, yang masih rutin membahas adalah Jack Batubara dari kanal Subang Hijau (Jack).
Sedangkan sejumlah YouTuber dari kanal lain sepertinya kini sudah berhenti membahas.