PASCA Gempa Cianjur, Ada Asap Putih 10 Meter di Kawah Gunung Gede, Inilah Hasil Pantauan PVMBG

- 28 November 2022, 17:48 WIB
Pasc gempa Cianjur Senin 21 November 2022, PVMBG pantau aktiftas Gunung Gede
Pasc gempa Cianjur Senin 21 November 2022, PVMBG pantau aktiftas Gunung Gede /warstek.com/

DESKJABAR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG terus melakukan pantauan terhadap aktivitas kawah Gunung Gede setelah terjadinya gempa Cianjur Senin 21 November 2022.

Pantauan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan aktivitas kawah Gunung Gede setelah terjadinya gempa Cianjur yang telah menewaskan lebih dari 300 orang.

Mereka juga telah menutup jalur pendakian di Gunung Gede untuk menghindari terjadinya bahaya, mengingat ditemukan titik longsor di jalur pendakian.

Baca Juga: Longsor Maribaya Menutup Akses Jalan Menuju Kawasan Wisata The Lodge

PVMBG pun telah merilis hasil pantauan dimana salah satu rekomendasinya adalah adanya potensi bahaya saat ini adalah terjadinya erupsi freatik yang dapat terjadi tanpa adanya peningkatan kegempaan yang signifikan.

Lokasi Gunungapi Gede secara administratif terletak dalam tiga kabupaten, yaitu  Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Secara geografis Gunungapi Gede berada pada posisi -6.78 LU dan 106.98 BT dengan tinggi puncaknya 2211 mdpl.  Gunungapi Gede dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Gunung Gede terakhir meletus pada tahun 1957, dengan karakteristik berupa letusan eksplosif berupa letusan abu tebal berwarna kelabu hingga hitam.

Saat itu, tinggi kolom letusan mencapai 3 km di atas puncak. Tingkat aktivitas Gunungapi Gede pada saat ini adalah  Level I (Normal).

Baca Juga: GUNUNG Semeru Jawa Timur Meletus Setinggi 600 Meter, Inilah Rekomendasi PVMBG, Waspada Awan Panas

Pasca gempa Cianjur, aktifitas Gunung Gede mandapat pantauan, dan inilah hasil pantauan hingga Minggu 27 November 2022 pukul 12.00 WIB.

Adapun hasil pantauan adalah :

1.Tidak terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik sejak terjadinya Gempa Cianjur tanggal 21 November 2022 hingga tanggal 27 November 2022 pukul 12.00 WIB.

Gempa Vulkanik Dalam hanya terekam sebanyak 2 kali dengan amplitude 21- 45 mm dan lama gempa 5-8 detik.

2.Terjadi peningkatan Gempa Tektonik lokal hingga mencapai 1031 kali dengan amplitude 4-50 mm dan lama gempa 10 – 86 detik. Gempa Terasa terjadi sebanyak 13 kali dengan intensitas skala II hingga IV MMI.

3.Aktivitas kawah umumnya berupa hembusan asap putih tipis dengan tinggi 10 meter di atas puncak. Pemantauan deformasi dengan menggunakan tiltmeter menunjukkan adanya inflasi (peningkatan tekanan) yang disebabkan oleh peningkatan Gempa Vulkanik Dalam pada tanggal 24 September 2022.

Baca Juga: USAI Kemenangan Maroko Atas Belgia di Piala Dunia 2022 Qatar, Sejumlah Kota di Belgia dan Belanda Rusuh

Namun peningkatan kegempaan ini bersifat tidak menerus.  Kondisi ini terus dipantau secara intensif dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede.

4.Potensi bahaya saat ini adalah terjadinya erupsi freatik yang dapat terjadi tanpa adanya peningkatan kegempaan yang signifikan.

Menurut PVMBG maka berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 27 November 2022 pukul 12.00 WIB,  tingkat aktivitas Gunungapi Gede masih tetap pada Level I (Normal).

Meski demikian mereka mengeluarkan imbauan agar masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan turun ke dasar kawah  dan tidak boleh mendekati kawah pada saat mendung maupun hujan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PVMBG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x