Network
DESKJABAR - Kabid Humas Polda Jabar, Ibrahim Tompo membuat pernyataan mengejutkan di kasus Subang.
Pernyataan Ibrahim Tompo di kasus Subang yang mengagetkan itu sekaligus mematahkan rumor ditangkapnya seorang yang diduga tersangka.
Seseorang yang dimaksud Ibrahim Tompo adalah dia berada di TKP kasus Subang saat kejadian.
Dari situ, kata Tompo dilakukan pengembangan sehingga didapat informasi bahwa seseorang tadi naik suatu kapal menuju Kalimantan.
"Kemudian didapat informasi kembali seseorang tadi akan merapat di Muara Angke pada tanggal 2 Agustus 2022," kata Ibrahim Tompo didampingi Kasubid Penmas, Luki Megawati.
Dari informasi tersebut, kata Tompo, kembali dilakukan pengembangan berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna mengamankan yang bersangkutan.
"Karena seseorang itu merupakan saksi sehingga dilakukan pendalaman pemeriksaan terkait dengan alibi keberadaannya," ucapnya lagi.
Disebutkan, seseorang itu sudah dikembalikan karena pendalamannya masih terus dilakukan.
Sementara itu dari rumor yang berkembang menyebutkan SIS adalah anak buah kapal (ABK) nelayan di Kaliadem, Jakarta Utara.
SIS dibekuk personel gabungan dari Polda Jabar, Polres Subang, Polairud Polda Metro Jaya, Polres Tanjung Priok serta Polsek Sunda Kelapa.
Saat itu SIS berada di KM Nauli Jaya yang tengah bersandar Pelabuhan Muara Angke.
Namun informasi itu tidak menyebutkan sumber yang jelas, sehingga diragukan keaakuratannya.
Sementara itu Yosef Hidayah yang juga saksi kasus Subang dengan beredarnya rumor SIS dibekuk oleh gabungan Polda Jabar, belum menerima informasi secara jelas.
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Prediksi Tarot Madam Suki Sebut Jika S Memang Terkait dalam KASUS SUBANG
"Saya belum mendengarnya," kata Yosef Hidayah kepada Deskjabar melalui telepon WhatsApp, Kamis 11 Agustus 2022.
Begitupun saat ditanya terkait komentarnya, Yosef Hidayah menyerahkannnya kepada pengacara Rohman Hidayat yang mendampinginya.
Pasca tragedi rajapati itu terjadi, aku Yosef, kehidupannya terombang ambing sehingga tidak memiliki penghasilan.
"Terus terang saya sekarang ini hidup tanpa memiliki uang, makan pun mengandalkan sumbangan dari mereka yang merasa iba," cetusnya.
Silakan orang menyangka dan menudingnya, akan tetapi, tambahnya, kehidupan dirinya saat ini sungguh menderita.
"Kalaupun saya sering melakukan olahraga itu untuk menghibur diri agar tidak terbawa arus," tuturnya.***
