Alasan Masih Berduka Meninggal Emmeril Khan Mumtadz, Ridwan Kamil Akui Belum Bisa Umumkan Parpol Pilihannya

- 4 Agustus 2022, 14:49 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Antara/Raisan Al Farisi

DESKJABAR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil sebelumnya telah mengumumkan dirinya akan masuk partai politik (Parpol) pada Juni 2022.

Namun orang nomor 1 di Jabar ini belum bisa mengumumkan keputusannya tersebut karena masih berduka meninggalnya Emmeril Khan Mumtadz yang tenggelam di sungai Aare, Swiss.

"Saya masih berduka, komitmen di bulan Juni prioritas dulu, nanti di waktu yang Pas lah," ujar Emil di Arcamanic Sport Center, Bandung, Kamis 4 Agustus 2022.

Baca Juga: Tradisi Unik 17 Agustus-an, Ini 10 Hal Menarik Sambut Kemeriahan, Nomor 9 Kebiasaan Jabar

Seperti diketahui Emil menyatakan bahwa dirinya masih belum mau menyampaikan ke publik pilihan partai politik untuk kontestasi politik 2024. Kabar itu baru akan disampaikannya pada Juli 2022.

Masih ada Juni belum beres, engke wae atuh (nanti aja atuh). Enggak mungkin bergabung tanpa statemen ke publik.

Meski masih belum mau diungkapkan ke publik. RK santer diisukan masuk Partai Golkar.

Namun, dia mengatakan bahwa semua akan disampaikan pada Juli 2022. RK juga sudah melakukan komunikasi politik dengan tiga parpol.

Dua diantaranya adalah partai yang sudah mendeklarasikan diri membentuk poros Kolasi Indonesia Bersatu.

"Alhamdulillah diterima baik. NasDem bertemu Pak Siswono. PAN bertemu Ketemu Zulhas, Partai Golkar bertemu Airlangga," ungkapnya.

Kedekatan RK dengan Airlangga Hartato sendiri sudah sangat intens. Orang nomor satu di Jabar itu bertemu dengan Airlangga Hartato di salah satu hotel Kota Bandung.

Dalam pertemuan itu, RK mengatakan bahwa obrolan banyak membahas soal dukungan Menteri Koordinator Perekonomian untuk Provinsi Jabar.

RK berdalih, momen pertemuan dengan Airlangga sekaligus mebahas soal migas dan energi terbarukan.

Sebab, dia menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET).

Baca Juga: Persib Kebobolan 5 Gol di Dua Laga, Nick Kuipers: Duet dengan Rachmat Irianto tak Bermasalah, Sebabnya Ini

"Kebetulan saya ketua umum (ADPMET), memohon agar ladang minyak marjinal bisa diserahkan ke daerah yang tidak terurus oleh Pertamina, sehingga menjadi nilai tambah kesejahteraan kepada masyarakat," katanya.

Mengenai obrolan politik yang dilakukan dengan Airlangga, RK bilang, hal itu dilakukan namun tetap berkaitan dengan posisinya sebagai Gubernur Jabar. Ia mengatakan, tidak ada obrolan di luar dukungan visi misi Jabar.

"Saya juga mendoakan, utamanya Allah mempermudah segala urusan maksud Pak Airlangga, khususnya di 2024. Itu doa dari saya khusus untuk beliau. Beliau sangat senang dan mudah-mudahan menjadi tanda kolaborasi kita," kata RK.

RK bertemu Airlangga setelah pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu.

Setelah pertempuran itu, RK dan Airlangga melakukan pertemuan setelah beberapa hari Partai Golkar memantapkan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu, bersama Partai PAN dan PPP.

Meski begitu, RK juga menampik bahwa pertemuan dengan Airlangga Hartato di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Minggu, 15 Mei 2022 bukan mengenai Pilpres 2024.

Ia menyatakan bahwa pertemuan itu hanya sebatas komunikasi politik antara Pimpinan Daerah dengan ketua Parpol.

"Lebih ke kedinasan silaturahmi dan Pak Airlangga yang mengamankan Perpres Patimban di Jabar, yang rapt rutin mengamankan hampir 300 triliun bantuan dari pusat lewat Perpres dari Pak Jokowi," ujar RK di Bandung.

RK juga kembali menyatakan bahwa dirinya mendukung apa pun langkah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menuju Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: 10 Hewan Berbahaya di Dunia, Nyamuk Berukuran Kecil Namuni Mematikan

"Ya apapun tentunya, saya mendukung cita-cita Pak Airlangga, kapasitas beliau dan tanggungjawab yang besar, termasuk kalau nanti ada dimensi-dimensi politik yang mungkin tidak bisa dihitung dari sekarang. Menjelang-menjelang itu, pasti saya berbalas budi terhadap dukungan Golkar di Jawa Barat," ungkapnya.

Soal kemungkinan dirinya digandeng Airlangga untuk Pilpres 2024. Menurutnya, obrolan dengan ketua Partai Golkar itu belum pada tahap Pilpres 2024.

"Belum sampai tahap ke situ (pembicaraannya), tapi kalau takdirnya sudah sampai ke situ, pertanyaannya juga bisa dijawab dengan mudah, kira-kira begitu," kata dia.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x