DESKJABAR - Kasus Subang terungkap dengan berbagai alat bukti baru yang bermunculan dan polisi juga kemungkinan akan segera menetapkan tersangka pelaku pembunuh kasus Subang ini.
Dengan alat bukti yang diolah penyidik kepolisian mulai dari olah TKP, DVI, pemeriksaan patologi atau forensik, DNA, rekaman CCTV, lie detector hingga barang bukti yang terkait dengan IT, bahkan beberapa waktu yang lalu polisi melakukan tes kejiwaan kepada saksi.
Anjas mengungkapkan hal itu dalam segmen analisa terbarunya di kanal YouTube Anjas di Thailand, PELAKU TAK TENANG !! 5 ALAT BUKT1 INILAH BUAT MEREKA RESMI JADI TSK !! yang diunggah beberapa waktu yang lalu.
Menurut Anjas, tim penyidik menyatakan, polisi hanya membutuhkan beberapa alat bukti yang kuat untuk menentukan tersangka.
Berikut alat bukti yang bisa membuat pelaku menjadi tersangka:
- Pertama, keterangan saksi.
Jumlah saksi kasus pembunuhan Subang bertambah dari semula 25 orang menjadi 126 orang, bahkan ada sejumlah saksi yang sering dipanggil sampai lebih dari 10 kali dipanggil polisi.
- Alat bukti kedua berupa keterangan ahli
Menjadi harapan tinggi untuk mengungkap kasus Subang.
Mabes Polri pun sudah mengirimkan ahli forensik, tim Inafis, dll, yang kemampuannya tidak usah diragukan.
- Alat bukti ketiga adalah surat.
Surat itu mirip ke berita acara pemeriksaan (BAP). Misalnya, ada ahli yang menemukan sejumlah temuan seperti jejak DNA atau jejak lain.
- Alat keempat berupa petunjuk.
Contohnya, tes kebohongan, anjing pelacak, jejak kaki, sidik jari, atau DNA. Semua berupa petunjuk.
"Baik keterangan ahli, surat, dan petunjuk saling berhubungan," ungkap Anjas.
- Alat bukti kelima adalah keterangan dari terdakwa.
Dalam kasus Subang sekarang ini, banyak hasil pengungkapan yang tidak dirilis tim penyidik ke publik lewat media massa.
Salah satunya soal temuan anjing pelacak seperti di tempat cucian mobil di dekat TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Mungkinkah temuan anjing pelacak di tempat cucian mobil yang tidak jauh dari TKP tersebut merupakan temuan penting yang terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Dalam kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Senin 20 Desember 2021.
Anjas mengemukakan bahwa tentang endusan anjing pelacak dinilai lebih kredibel dibanding keterangan saksi karena anjing pelacak milik polisi sudah terlatih untuk mengendus sesuatu hal yang penting, endusan anjing pelacak juga karena binatang ini dikaruniai penciuman yang tajam.
Dalam keterangan saksi yakni pemilik tempat pencucian mobil yang lokasinya di wilayah sekitar TKP, Mang Dede menceritakan saat tim penyidik menurunkan anjing pelacak dalam upaya pengungkapan kasus Subang.
Menurut keterangan Mang Dede, saat itu anjing pelacak mengendus ke tempat pencucian, kemudian ke tong tempat sampah, dan ke bagian belakang tempat pencucian.
Semula pada awal-awal pengungkapan kasus Subang, keberadaan CCTV di sekitar tempat pencucian mobil di wilayah tidak jauh dari TKP atau tempat rumah almarhum Tuti Suhartini, dinilai sangat penting.
CCTV dekat tempat pencucian mobil tersebut, terlihat seorang wanita berkerudung turun dari kendaraan dan berjalan ke tong sampah untuk membuang sebuah bungkusan.
Lalu apa yang ditemukan anjing pelacak, menurut Anjas, bisa jadi soal petunjuk penting terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Sebab, seperti diketahui ada beberapa kejadian yang janggal saat terjadinya kasus Subang tersebut, seperti ada sejumlah CCTV yang mati di sekitar TKP.
Dalam analisa Anjas sebelumnya, mengemukakan bahwa kecil kemungkinan CCTV jadi petunjuk penting untuk mengungkap kasus Subang.
Baca Juga: Ingat, Jangan Gunakan Pakaian Seperti Ini untuk Sholat, Kata Ustadz Adi Hidayat Doa Sulit Dikabulkan
Karena banyak CCTV yang mati, ada dugaan pelaku sudah mengetahui keadaan lokasi di sekitar TKP, jadi pelaku menguasai lapangan dengan cermat.
Menurutnya, bisa saja ada orang yang tahu tentang lokasi di sekitar TKP, termasuk mana CCTV yang mati, mana CCTV yang hidup, kemudian membuat peta sederhana yang digunakan pelaku untuk menjalankan aksinya.
Bisa saja yang diendus anjing pelacak di tong sampah tempat pencucian mobil tersebut adalah peta sederhana atau bukti yang dibuat pelaku untuk menjalankan aksinya, kemudian peta tersebut dibuang ke tong sampah.***