DESKJABAR – Ulah makhluk jin setan menggoda manusia dilakukan berbagai cara, salah satunya menjadi siluman ular.
Konon, di Majalengka, ada pria nyaris dapat uang Rp 2 miliar, tapi harus menikah dengan siluman ular di Kertajati. Mengerikan bukan ?
Isunya, siluman ular itu suka nongkrong di Kecamatan Kertajati, ya kira-kira dekatlah dengan bandara Kertajati.
Baca Juga: KASUS SUBANG BERDAMPAK, Hasil Panen Kebun Yosep Belum Laku, Pembeli Takut Hantu ?
Kang Hakim, petualang asal Majalengka, menunjukan lokasinya di Kertajati, dengan disebutkan sudah dekat ke Jatitujuh.
Ada sebuah pohon besar, disebutkan dimana isunya lokasinya dekat tempat bersemayam kerajaan jin berupa siluman ular di Kertajati itu.
Tampak areal di sekelilingnya merupakan populasi pohon-pohon kayu putih pada galengan sawah di Kertajati. Bisa diduga, kawasan itu berada di sekitaran Perum Perhutani.
Baca Juga: Di Subang, Cerita Horor, Pedagang Ketakutan Melihat Hantu Tanpa Kepala di Bawah Pohon Beringin
DeskJabar pun beberapa bulan sebelumnya pernah ke lokasi yang sama, untuk perburuan hama tikus, oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pertanian Majalengka.
Nah, kembali kepada petualangan Kang Hakim, ia mewawancara pasangan suami-istri yang membuka warung. Mereka mengatakan sudah tinggal enam tahun di Kertajati dekat pohon kerajaan siluman ular itu.
Sang suami, bernama Ujang, bercerita, awalnya, suatu ketika baru membuka warung di tempat itu pada tahun 2019, pada sore hari tiba-tiba ada anak kecil datang.
Anak itu tiba-tiba menawarkan angka undian togel, lalu menebak angka 89 lalu anak itu menghilang lalu dicari-cari. Namun kemudian, ia tidak memasang nomor undian itu walau ternyata angka yang muncul benar.
Kemudian, kata Ujang, dirinya didatangi seorang ibu-ibu dengan dua anak kecil, dimana salah seorang diantaranya anak yang sempat dilihat dan memberi nomor undian.
Sedangkan anak yang satu lagi, kata Ujang, adalah anak perawan tanggung. “Tapi matanya, merem sebelah (orang Suna bilang ‘pecak’),” kata Ujang, yang kemudian ditirukan kira-kira seperti apa oleh Kang Hakim.
Cerita itu muncul pada YouTube Rizquna Channel, “Lebih Baik Hidup Melarat Daripada Punya Uang 2 Milyar Tapi Harus Menikahi Ratu Siluman Ular,” diunggah Minggu, 8 Mei 2022.
Disebutkan Ujang, ibu itu membawa karung ditaruh di warung Ujang, sambil menunjukan isinya uang banyak. Asal, Ujang mau menikahi anak perawan itu, asal menerima keadaan matanya.
Namun seketika itu, kata Ujang, dirinya menyadari bahwa anak perawan yang matanya merem sebelah itu, diduga adalah siluman ular.
Kata sang ibu, anaknya itu ketika sedang bermain, matanya ada yang mukul sebelah. “Waduh, itu mah siluman ular, dalam pikiran saya,” ujar Ujang.
Menurut Ujang, ketika itu dalam karung terlihat, “Uangnya terlihat sangat banyak, mungkin sekitar Rp 2 miliar. Karena saya menolak, ibu itu pulang lagi sambil uangnya dibawa kembali,” kata Ujang.
Tak lama kemudian, Ujang dalam keadaan merasa seram sendiri, berpikir, seandainya ia menikahi anak perawan itu, nanti bakal punya anak berupa siluman ular.
Kemudian, Ujang memberitahu kepada Kang Hakim, cara mengenali antara ular betulan atau bukan jika bertemu pada sawah di Kertajati.
“Jika dilempar batu masih diam dan malah berdiri, berarti itu ular betulan, bunuh saja. Tapi kalau dilempar batu kemudian menghilang, itulah ular siluman,” kata Ujang.
Nah soal ular di Kertajati, ada pengalaman DeskJabar pada lokasi sama diketahui memang banyak ular. Sebab, kawasan sawah di Kertajati termasuk yang ada pohon-pohon kayu putih itu merupakan endemik serangan hama tikus.
Baca Juga: Hama Tikus Menggila Menyerang Empat Desa di Kertajati, Majalengka
Ada pun tikus sawah, diketahui merupakan makanan favorit para ular. Ketika sejumlah petugas pengendali hama dinas pertanian ikut membongkar tanah mencari tikus, yang ditemukan adalah banyak ular kobra.
Kembali kepada soal siluman ular berwujud anak perawan itu, belum diketahui, apakah juga ibunya menawarkan menikahinya kepada sejumlah pilot di Kertajati atau tidak.
Sebab, di Kertajati diketahui ada Bandara Internasional Jawa Barat, yang dibangun di tengah kawasan sawah dimaksud. ***