Warga Jayaratu, Sariwangi TASIKMALAYA Mengeluh Soal Bansos, Beras Seminggu Muncul Kutu, Wabup Katakan Ini

- 21 April 2022, 21:28 WIB
Wakil Bupati Tasikmalaya Minta pemerintah Desa ayomi masyarakat, penyaluran bansos dilakukan sesuai aturan
Wakil Bupati Tasikmalaya Minta pemerintah Desa ayomi masyarakat, penyaluran bansos dilakukan sesuai aturan /Facebook Cecep Nurul Yakin/

DESKJABAR- Warga Desa Jayaratu, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya mengeluh soal penyaluran bantuan sosial.

Harusnya bantuan yang diberikan oleh pemerintah Desa itu uang tunai, seperti di desa lainya sesuai dengan instruksi menteri sosial Tri Rismaharini.

Namun ternyata di Desa Jayaratu hanya seremonial saja. Ketika bantuan tunai diberikan kepada penerima dan di foto, namun uang tersebut diarahkan untuk dibelanjakan di tempat tersebut.

Warga menduga seolah olah pemerintah Desa mengarahkan masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok yang disediakan di tempat tersebut.

Baca Juga: Hati-hati dalam Sholat Tarawih, Setan Khanzab Punya Tugas Menggoda Umat Muslim saat Sholat

Salah seorang warga Jayaratu yang namanya minta disembunyikan mengatakan masyarakat tidak ada pilihan lain.

Padahal bantuan yang diberikan oleh pemerintah adalah hak masyarakat. Artinya masyarakat memiliki hak untuk memilih barang yang akan dibeli.

"Tapi di Jayaratu ini lain, ketika uang sudah diterima, seolah olah masyarakat harus langsung dibelanjakan di tempat itu juga," katanya Kamis 21 April 2022.

Kata dia, saat pemberian bantuan berupa uang tunai dan di foto. Namun kemudian masyarakat diarahkan untuk membeli kebutuhan pokok di warung yang sudah ditentukan.

Baca Juga: 9 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar yang Bisa Kamu Dapatkan di Bulan Ramadhan

Parahnya, beras harga 12 ribu per kilo, namun ternyata kualitasnya kurang bagus. Seminggu di simpan sudah muncul kutu beras.

Masyarakat mengharapkan pemerintah Desa bisa menjalankan aturan sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh Menteri sosial.

Karena hakikatnya bantuan yang diberikan pemerintah itu untuk membantu masyarakat kurang mampu di daerah.

Sehingga masyarakat harus diberikan kebebasan dalam menentukan produk yang akan dibeli. Jangan sampai ada monopoli atau arahan tertentu dari pihak desa.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Kenang Sarinah dan Berharap Kartini Masa Kini Berjuang Lebih Baik Lagi

Karena masyarakat juga sudah memiliki perkiraan untuk bisa bertahan hidup. Dan ketika diberi bantuan berupa uang tunai akan bisa memanfaatkan seefektif mungkin.

"Beda ketika harus belanja langsung uangnya kan langsung habis. Dan bahan pokok yang dibeli tidak sesuai keinginan kan jadi mubazir atau kurang bermanfaat," katanya.

Warga berharap pemerintah daerah terutama pemerintah desa bisa memberikan bantuan kepada masyarakat berupa uang tunai dan tidak diarahkan untuk membeli produk tertentu.

Sementara itu Wakil Bupati Tasikmalaya, H Cecep Nurul Yakin merasa prihatin dengan adanya sikap pemerintah Desa yang seolah olah melakukan penggiringan kepada masyarakat penerima bantuan untuk membeli produk tertentu.

Baca Juga: WOW, Dish CHERYL MCI 9 Dapat Pujian Ariel NOAH hingga Minta Nambah

Masyarakat kata wabup Cecep Nurul Yakin harus diberi kebebasan dalam memilih produk yang mau dibeli dalam memanfaatkan bantuan sosial.

"Ya seharusnya masyarakat diberikan kebebasan dalam memanfaatkan bantuan sosial karena masyarakat yang merasakannya, Kata wabup Cecep Nurul Yakin Kamis 21 April 2022.

Kata wabup Cecep Nurul Yakin pemerintah Desa harus mampu mengayomi masyarakat secara bijak dan laksanakan pembagian bantuan sosial sesuai dengan aturan yang ada.

Pemerintah Desa kata wabup Cecep Nurul harus mendengar apa yang diinginkan oleh masyarakat dan jangan memaksakan kehendak kepada masyarakat apalagi sampai melanggar aturan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x