MENGUNGKAP KASUS SUBANG, Yoris Dianjurkan Memanfaatkan Fasilitas ini Agar Bisa Segera Terungkap, Apa Itu ?

- 28 Februari 2022, 13:50 WIB
Rumah kejadian kasus pembunuhan  Subang.  Anjas anjurkan Yoris selaku anak dan kakak dari Tuti dan Amel untuk ikut membantu polisi dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan Subang.
Rumah kejadian kasus pembunuhan Subang. Anjas anjurkan Yoris selaku anak dan kakak dari Tuti dan Amel untuk ikut membantu polisi dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan Subang. /kolase foto DeskJabar dan YouTube Anjas di Thailand


 

DESKJABAR – Dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan Subang ini, tidak hanya polisi yang bekerja, tapi pihak keluarga pun dalam hal ini Yosef selaku suami dari Tuti sekaligus ayah dari Amel yang jadi korban, dan Yoris selaku anak dan kakak dari korban diharapkan untuk ikut membantu.

Kasus pembunuhan Subang masih belum menemukan siapa pelakunya, meski polisi sudah melakukan berbagai usaha mulai melakukan olah kejadian di tempat kejadian perkara pada 18 Agustus 2021.

Kemudian memanggil lebih dari 100 saksi untuk dimintai keterangannya terkait kasus pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti dan Amel.

Baca Juga: 10 UCAPAN POSITIF Orang Tua Pada Anak, Bikin Anak Cerdas, Soleh dan Solehah Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber

Selain itu dalam, kasus Subang ini juga melakukan dua kali otopsi jenazah Tuti dan Amel, berikutnya menyebar sketsa terduga pelaku. Namun semua itu belum cukup bagi polisi untuk menangkap pelakunya.

Dalam masalah ini, seorang dosen dari Thailand Anjas menganalisanya yang disampaikan dalam kanal YouTube Anjas di Thailand dengan judul “DRAMA PENETAPAN TSK SUBANG” yang tayang pada Minggu, 27 Oktober 2022.

Dalam kanal tersebut, Anjas memberi saran kepada Yoris untuk meggunakan kanal YouToubenya untuk kepentingan pengungkapan kasus Subang ini.

Kanal YouTube yang dimiliki Yoris bisa dimanfatakannya untuk mengklarisikasi berbagai pertanyaan yang muncul di masyarakat yang terkait dirinya.

Baca Juga: 11 Kebiasaan di Rumah Tanpa Disadari Mengundang Kuntilanak, Pocong, Sundel Bolong, Tuyul dan Genderewo

Anjas mengatakan dirinya tidak bisa berharap banyak kepada Yosef, karena dengan usia yang sudah tua, tentu Yosef tidaklah aktif menggubakan medsos.

Sebaliknya Yoris yang masih muda  punya kesempatan untuk itu karena dia punya kanal Youtube seperti Yoris and Family.

Menurut Anjas, hal itu penting untuk tujuan kanal YouTube tersebut sebagai public relations bagi diri Yoris dan kasus Subang ini.

Pada sisi lain, dengan memanfaatkan atau aktif di medsos atau Youtube yang dimilikinya juga bisa ikut menganalisa kasus Subang agar kasus pembunuhTuti dan Amel  tersebut, tidak hilang begitu saja.

Dengan demikian, melalui Youtube tersebut, Yoris ikut mengawal agar kasus pembunuhan Subang tersebut, tetap mendapatkan atensi baik dari pihak kepolisian maupun dari masyarakat.

Baca Juga: Ternyata Ini Weton yang Miliki Masa Depan Cerah, Siap-siap Kaya di Usia Ini

Anjas mencontohkan dengan apa yang terjadi di Thailand. Belasan lalu ada kasus pembunuhan yang hingga saat ini pelakunya belum tertangkap.

Salah seorang anggota keluarga korban, yang merasa yakin salah satu pelakunya adalah orang-orang berseragam.

Sampai saat ini, anggota keluarga korban tersebut rajin membuat tayangan video tentang kasus tersebut.

Bahkan, tayangan video terakhir diposting 16 jam lalu. Tujuan pembuatan video tersebut tidak lain adalah untuk mengingatkan kepada masyarakat di Thailand bahwa ada kasus pembunuhan yang sampai saat ini belum terungkap.

Baca Juga: Hati-hati Bila Mencium 7 Aroma Menyengat Atau Bau, Berarti Kuntilanak, Pocong dan Genderuwo Ada di Sekitarmu

Begitu pula di kasus pembunuhan Subang ini, banyak publik berharap keluarga inti seperti Yoris sebagai anak dan kakak dari korban, atau Yosef sebagai suami dan ayah dari korban, ada upaya-upaya seperti anggota kelurga korban di Thailand.

Didatangi penyidik

Sebelumnya salah seorang kuasa hukum Yosef dan Yoris yattu Fajar Sidik mengatakan tim penyidik mendatangi rumah Yosef untuk mengklarifikasi 3 hal.

Adapun tiga hal yang ditanyakan penyidik dari Polsek Jalancagak ini adalah soal kunci pintu belakang rumah tempat kejadian perkara, soal tangga, dan atap rumah di tempat kejadian perkara.

Apakah keberadaan tangga dan kunci pintu belakang tersebut semua terkait dengan pelaku atau tersangka yang terlibat dalam aksi kasus pembunuhan Subang ?

Baca Juga: LAKUKAN 3 Amalan ini agar ANAK CERDAS Soleh, Kata Ustadz Adi Hidayat 'Kecerdasan Anak Meningkat 100x Lipat'

Mengenai tiga pertanyaan yang disampaikan penyidik ke Yosef, mendapat tanggapan analisa dari salah seorang dosen di Thailand Anjas.

Seperti yang disampaikan Anjas, melalui kanal YouTube Anjas di Thailand, dengan judul “BERCAK MERAH DI LOTENG HASIL PERLAWANAN AMEL KE 2 PELAKU DI DINI HARI !!”, yang tayang pada Sabtu 26 Februari 2022.

“Kemungkinan ada para pelaku yang sembunyi di atap. Logikanya, kalau sudah 6 bulan tim masih menanyakan materi seperti itu diduga ada yang tertinggal yang menyangkut data ilmiah. Mungkin bercak darah atau sidik jari,” ujar Anjas.

Anjas menduga yang ditemukan tim penyidik di atap TKP kasus Subang adalah bercak darah.

Nmun belum bisa dipastikan apakah darah pelaku itu akibat tergores benda yang ada di atap atau darah itu diperoleh saat mereka melakukan eksekusi terhadap Tuti dan Amel.

Anjas mengatakan, hal itu linier dengan melihat kondisi luka-luka yang ditemukan di bagian muka jasad Amel, yang diduga sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Amel memberikan perlawanan terjadap pelaku.

Baca Juga: MERINDING! Mimpi Bertemu Orang Meninggal, Benarkah ROH yang Datang? Buya Yahya Menjawab

Dikatakan Anjas pelaku atau eksekutor di kasus pembunuhan Subang ini jumlahnya lebih dari satu orang.

Hal tersebut linier dengan keterangan kapolres Subang di awal kasus bahwa di TKP ditemukan 2 jejak kaki yang berbeda.

Seperti juga jejak kaki berbeda yang belum bisa diidentifikasi siapa pemiliknya, makanya bercak darah yang ditemukakan di atap TKP kasus Subang juga belum bisa diidentifikasi.

Padahal, hingga awal tahun 2022, Polda Jabar mengatakan jumlah saksi kasus Subang yang telah diperiksa sebanyak 106 saksi. Apakah tim penyidik sudah melakukan pegambilan sampel DNA dan sidik jari dari para saksi.

Anjas menduga bercak darah di atap TKP adalah darah pelaku akibat perlawanan Amel sebelum dibunuh.

Para pelaku kemudian bersembunyi di atap karena pada pagi tanggal 18 Agustus 2021, datang pak Yosef ke TKP, yang saat itu kaget karena rumahnya berantakan dan tidak menemukan istrinya dan anaknya Tuti dan Amel.

Saat Yosef pergi melapor ke Polsek Jalancagak dan Pak Ujang melapor ke pak RT, saat warga berkerumun di TKP dan ada kesempatan kemudian para tersangka turun dari atap.

Mereka kemudian berbaur dengan warga yang pada garasi itu berdatangan ke TKP dan menemukan ada dua jasad di bagasi mobil Alphard.****

 

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x