Network
Fredy Sudaryanto juga munculkan teori, dimana ketika Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu berangkat ke Kasomalang untuk botram di rumah Yoris, ada pelaku yang menyelinap masuk ke rumah kejadian itu.
“Asumsi saya, apakah mungkin kemudian pelaku masuk rumah lalu diam di atas plafon ? Tidak ada yang tidak mungkin, ini bisa saja terjadi. Belum diketahui, apakah di rumah itu sepi ?” ujarnya.
Baca Juga: Sumedang, Cadas Pangeran, Cerita Roh Gentayangan Hantu Wanita di Curug Sapotong
Fredy Sudaryanto memperhitungkan pelaku seberapa kuat lama bersembunyi dalam plafon, bagaimana jika ingin buang air, tergores benda-benda tajam, bahkan sampai kemungkinan bersentuhan alias kesetrum listrik dari sambungan di atas plafon.
Mengapa demikian, kata Fredy Sudaryanto, karena kondisi plafon rumah diketahui umumnya pengap dan gelap, sehingga jika orang tidak hati-hati, bisa saja mengalami luka-luka atau kesetrum listrik.
Ia pun bertanya, apakah bentuk-bentuk dari plafon ada yang rusak ? Apakah ada bekas semacam benda jatuh ? bolong, dsb, bisa menjadi petunjuk pernah ada orang di atas plafon.
Persoalannya kemudian, kata Fredy Sudaryanto, jika memang pelaku sempat bersembunyi di atas plafon, kapan masuknya ? dengan cara apa ? siapa yang membantu memasang dan melepas tangga ?
Menurut Fredy Sudaryanto, teori itu relevan dengan tiga pertanyaan dari polisi, yaitu urusan tangga dan atap.
