KASUS SUBANG TERKINI, Muncul Fakta Baru Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Danu Bakal Tambah Stres

- 6 Januari 2022, 07:32 WIB
Rohman Hidayat diwawancara wartawan  terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Rohman Hidayat diwawancara wartawan terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. /Yedi Supriadi/DeskJabar.com/

Selain itu diperlukan dukungan support system seperti keluarga akan sangat dibutuhkan para saksi yang sedang menghadapi masalah berat ini.

Senada dengan Elia, psikiater Dr. Teddy Hidayat Sp.KJ menyatakan kemungkinan para saksi mengalami stres, lepas dia bersalah atau tidak. Proses pemeriksaan yang hampir lima bulan pasti menyebabkan stres.

“Kalau sebagai pelakunya mungkin sudah seharusnya untuk menjalaninya, tetapi untuk yang bukan pelakunya ini sangat berat,” tegas Teddy Hidayat.

Baca Juga: USTADZ ABDUL SOMAD: Bagaimana Mendapatkan Ketenangan Beginilah Caranya, Simak Disini

Jika stres berlanjut menjadi stres akut. Dan kalau peristiwa berjalan dalam waktu yang lama,dan stres berlanjut melebihi tiga bulan atau enam bulan, bisa jadi penderita akan mengalami yang disebut stres pasca trauma.

Kriteria post traumatic stress disorder atau stres pasca trauma, kata Teddy, seseorang pernah terpapar dengan peristiwa yang traumatik seperti menjadi saksi mata atau berhadapan langsung dengan kejadian yang mengerikan atau mengancam kehidupan. Misalnya peristiwa pembunuhan atau ditahan dan diperlakukan sebagai tahanan.

Pengalaman traumatik tadi timbul berulang, misalnya adanya bayangan.pikiran atau persepsi yang berkaitan peristiwa traumatik datang berulang menimbulkan penderitaan,” katanya.

Menurut Teddy, karena saksi tidak ditahan, stresnya terjadi karena dipanggil bolak-balik ke kantor polisi. “Itu tidak seberat kalau ditahan,” ujar Teddy. ***

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah