Anjas kemudian mencontohkan, saksi Wahyu, yang merupakan kepala sekolah, yang merupakan salah seorang saksi.
Dengan posisinya tersebut, Anjas juga menilai, Wahyu seharusnya didampingi pengacara demi keamanan dirinya.
Menurut Anjas, bahwa Wahyu selama ini terkesan diam-diam saja dan padahal, diam belum tentu adalah “emas”. Selain itu, Wahyu juga belum diketahui keberadaannya kembali, karena isunya “menghilang”.
Pada video sebelumnya, Anjas juga menilai, Wahyu dengan posisinya sebagai kelapa sekolah, bisa jadi sebenarnya mengetahui sesuatu tentang yayasan.
Namun, katanya, jika kasus pembunuhan di Jalancagak Subang ini, kemudian ternyata terkait keberadaan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Soal Yayasan Bina Prestasi Nasional yang mengelola SMP dan SMKS Nasional, banyak yang menduga-duga menjadi latar belakang kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Baca Juga: MISTERI Kasus Pembunuhan di Jalancagak Subang, Apakah Yosep Orang Penting di Subang ?
Diketahui, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang merupakan ibu dan anak, masing-masing adalah bendahara dan sekretaris yayasan tersebut, ditemukan tewas pada rumah sekaligus kantor yayasan di Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021.
Anjas melakukan analisa, mengenai salah seorang saksi, yaitu Wahyu yang merupakan kepala sekolah di yayasan tersebut.