Perkebunan Karet Rakyat di Malangbong, Garut, Bergairah, Pendapatan Bagus Melalui Inovasi Integrasi Usaha

- 28 Desember 2021, 11:44 WIB
Usaha perkebunan karet rakyat terintegrasi tanaman kopi robusta menghasilkan gairah usaha, di Malangbong, Garut.
Usaha perkebunan karet rakyat terintegrasi tanaman kopi robusta menghasilkan gairah usaha, di Malangbong, Garut. /Dok Acep Munandar

Menurut Acep Munandar, ada pun harga bongkar karet karet rakyat (bokar) kini diterima Rp 12.000/kg dibeli pabrik. Produk karet yang dibuat adalah brown crepe dan bisa juga sheet.

Dengan dry rubber content (DRC) 44 persen, para petani karet rata-rata memperoleh penghasilan Rp 5,7 juta/hektare per bulan.

Baca Juga: Wayang Golek, Hiburan Masih Digemari Masyarakat Perkebunan Teh dan Pelosok Desa di Kabupaten Bandung

Acep Munandar yang sehari-harinya adalah Kepala Seksi Kasi Tanaman Tahunan dan Penyegar Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, menyebutkan, apa yang dibangunnya di Malangbong, Garut itu, secara umum adalah usaha swadaya.

Ada pun bantuan pemerintah, kata Acep, hanya berupa bibit-bibit tanaman perkebunan. Selebihnya, pembangunan usaha dilakukan swadaya, termasuk untuk pembangunan pabrik karet yang baru.

“Intinya, agar lahan-lahan masyarakat itu dapat bermanfaat kembali dimana yang cocok sejak awal adalah komoditas karet, dan menghasilkan pendapatan tetap baik bagi seluruh pihak yang terlibat,” ujar Acep Munandar.

Produksi lembaran karet di pabrik di Malangbong, Garut.
Produksi lembaran karet di pabrik di Malangbong, Garut. Dok Acep Munandar

Menurut dia, sebelum kembali ditanami karet, masyarakat setempat umumnya hanya menanami dengan singkong.

Baca Juga: Hantu Kini Jadi Bahan Tontonan di PTPN VIII Perkebunan Kertamanah, Pangalengan, Kabupaten Bandung

Selain hanya dipanen setahun sekali dengan harga kurang baik, juga beresiko menguras unsur hara jika ditanami singkong secara terus menerus tanpa perlakuan.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x