Sebab, kata Aki Mamat, masih ada sejumlah tulang yang tertinggal di lubang-lubang galian itu.
Membenarkan, bahwa kawasan itu dahulunya tempat eksekusi mati, dengan disebutkan di daerah Cukuplodong.
Disebutkan Aki Mamat, di jalur kawasan itu aslinya banyak ular, dengan melintasi kawasan kuburan yang sudah dibongkar.
Ketika melewati jalur singkat yang banyak ular, ditunjukan ada sebuah puing sebuah rumah, setelah penghuninya meninggal dunia tanpa ketahuan warga.
Sesampai di Cukuplodong, Aki Mamat menunjukan dan menceritakan, bahwa dahulunya tempat tersebut bekas eksekusi sejumlah tentara Belanda oleh tentara Indonesia, ketika perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia (kemungkinan tahun 1947). ***