Baca Juga: Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ustadz Khalid Basalamah Menjawab Urusan Mistis
Namun nama Kampung Ciseuti di Purwakarta itu, lebih identik lokasi bekas pertambangan emas peninggalan zaman kolonial Belanda.
Dalam arsip tersimpan di Koninklijke Bibliotheek Belanda, disebutkan pada tahun 1933, ada areal pertambangan seluas 948 hektar, terletak di Distrik Purwakarta dengan nama Tjiseuti (ejaan kini dibaca Ciseuti, red).
Disebutkan, kawasan Ciseuti tersebut merupakan penambangan emas, perak, merkuri, timbal, seng, dan tembaga.
Nah, dengan perbedaan sejarah tersebut, dua nama Kampung Ciseuti dengan berbeda tempat, akan muncul kenangan dengan sejarah masing-masing yang berbeda.
Jika Kampung Ciseuti di Purwakarta adalah kenangan keberadaan tambang emas, namun Kampung Ciseuti di Subang akan menjadi kenangan peristiwa pembunuhan ibu dan anak oleh pembunuh sadis. ***